Belanja Kelas Menengah Disebut Sudah Balik ke Level Sebelum PPKM

9 September 2021 15:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang pakaian menata dagangannya di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (26/7/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang pakaian menata dagangannya di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (26/7/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Perekonomian Indonesia perlahan mulai menggeliat setelah ada pelonggaran kebijakan PPKM. Head of Mandiri Institute PT Bank Mandiri Tbk, T. Yudo Wicaksono, mengungkapkan saat ini spending atau belanja kelas menengah bawah dan menengah atas sudah mulai recovery.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, belanja di kelas menengah mengalami kenaikan per 29 Agustus 2020 dan sudah menyamai level sebelum diterapkannya PPKM.
“Belanja masyarakat kelas menengah ini sudah balik lagi ke level sebelum PPKM, artinya di awal Juli. Di saat bersamaan kelas bawah dan menengah atas itu juga mulai recover,” kata Yudo saat webinar yang digelar Bank Mandiri, Kamis (9/9).
Yudo menganggap peningkatan belanja kelas menengah itu penting terjadi khususnya dalam kondisi saat ini. Ia mengatakan peningkatan belanja tersebut bakal berdampak positif ke perekonomian negara.
“Kenapa kelas menegah ini penting? Kita amati karena kalau dari sisi kontribusi dari data kami spending kelas menengah ini 50 persen. Nah ini yang menjadi penting kenapa pertumbuhan atau pemulihan dari belanja di kelas menegah menjadi sangat urgent,” ujar Yudo.
ADVERTISEMENT
“Karena kelas menengah sudah kembali normal belanjanya, maka belanja-belanja terkait kebutuhan sekunder itu juga mengalami perbaikan,” tambahnya.
Yudo mencontohkan belanja terkait restoran juga sudah kembali menggeliat lagi. Selain itu, ritel juga sudah menunjukkan tanda-tanda positif dalam periode akhir Agustus. Yudo mengungkapkan belanja terkait fashion juga sudah mulai membaik.
“Yang juga menarik adalah department store, ini biasanya belanja terkait fashion dan juga kebutuhan tersier lainnya dan sangat sensitif sebenarnya terkait kebijakan dari WFH dan jangan lupa di akhir Agustus pemerintah sudah mulai melonggarkan operasional mal. Nah ini yang kemudian mendorong belanja di department store naik,” ungkap Yudo.
Selanjutnya, tren kunjungan ke pusat perbelanjaan juga sudah mulai ramai kembali. Yudo menuturkan, peningkatan kunjungan ke mal seiring dengan banyaknya mobilitas masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Mungkin kalau teman-teman lihat minggu lalu mal, jalan penuh memang didukung data google maps kunjungan ke pusat belanja per akhir Agustus sampai 5 September itu sudah di atas bulan Juli. Artinya sudah balik lagi ke sebelum PPKM Darurat ditetapkan,” tutur Yudo.