Belanja Negara Capai Rp 2.351 T, Baru Terserap 75,7 Persen per Oktober 2022

24 November 2022 14:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan keterangan pers terkait APBN Kinerja dan Fakta (Kita) Agustus 2019 di Kantor Kemenkeu. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan keterangan pers terkait APBN Kinerja dan Fakta (Kita) Agustus 2019 di Kantor Kemenkeu. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mencatat, belanja negara mencapai Rp 2.351,1 triliun hingga Oktober 2022, atau baru terserap 75,76 persen dari target dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2022.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani mengatakan, belanja Kementerian/Lembaga sebesar Rp 754,1 triliun sudah mendekati 80 persen dari total alokasi belanja K/L. Anggaran tersebut dimanfaatkan untuk penyaluran berbagai bansos dan program PEN ke masyarakat, pengadaan peralatan/mesin, jalan, jaringan, irigasi, belanja pegawai termasuk THR dan gaji ke 13, serta kegiatan operasional K/L.
“Dari belanja non K/L Rp 917,7 triliun, sudah mencapai 67,7 persen dari APBN kita. Dominasi paling besar untuk penyaluran subsidi, kompensasi BBM serta listrik,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita November 2022, Kamis (24/11).
Menkeu mencermati pembayaran pensiun termasuk THR dan pensiun 13, serta jaminan kesehatan Aparatur Sipil Negara (ASN) masih relatif stabil. Transfer ke daerah (TKD) mencapai Rp 679,23 triliun atau 84,4 persen terhadap APBN. Sebagian besar TKD mengalami kenaikan kinerja penyaluran disebabkan kepatuhan pemerintah daerah (Pemda) yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
“Pembiayaan investasi oleh Pemerintah telah terealisasi Rp 77,92 triliun sampai Oktober. Yang mendapatkan adalah Adhi Karya sebesar Rp 1,98 triliun, PLN Rp 5 triliun, dan SMF Rp 2 triliun," imbuhnya.