Benarkah Investor Kakap Tidak Tertarik Beli Saham Startup?

16 September 2021 20:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bermain saham. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bermain saham. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak pelaku pasar yang menantikan perusahaan-perusahaan startup bisa melantai di pasar modal. Meski demikian tidak sedikit juga yang mengaku tidak tertarik membeli saham startup.
ADVERTISEMENT
Kepala Divisi Investment Banking Capital Market 2 Mandiri Sekuritas, Primonanto Budi Atmojo, mengatakan pilihan investor memang berbeda-beda tergantung jenisnya.
Untuk investor institusi alias investor kakap misalnya, Primonanto mengatakan mereka biasanya tidak menyukai saham-saham dengan nilai kecil dan tidak likuid.
"Kekuatan investor kami adalah investor institusi. Sehingga mereka tidak bisa masuk ke suatu IPO dengan size yang tidak liquid," ujar Primonanto dalam Webinar Amvesindo Perjalanan Startup Menuju IPO, Kamis (16/9).
Menurutnya, investor kakap biasanya mencari saham IPO dengan minimal market cap di sekitar Rp 4-5 triliun. Dengan nilai emisi minimal Rp 1 triliun.
"Untuk mereka investor besar mungkin berbeda dengan investor yang spesifik ingin masuk ke startup ya. Kalau dari kami concern utama adalah likuiditas," ujarnya.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (6/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Dengan rentang market cap dan emisi di angka tersebut, maka investor institusi seperti BPJS Ketenagakerjaan atau Jamsostek baru akan tertarik untuk memborong saham IPO.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Primonanto mengakui bahwa hal tersebut menjadi kelemahan Mandiri Sekuritas. Sebab mereka hanya mampu mengakomodir investor dengan portofolio besar.
Ke depan, Primonanto mengaku pihaknya akan mencoba menggaet investor ritel agar bisa masuk ke emiten-emiten dengan skala yang lebih kecil.
"Dan memang saat ini kami belum memiliki portofolio investor yang bisa masuk ke porto yang lebih kecil. Ini PR juga buat kami. Kami lagi berusaha mendapatkan kantong-kantong investor yang bisa masuk ke skala lebih kecil," ujarnya.