Berdayakan Disabilitas, UMKM Mutiarahandycraft Kini Bisa Tembus Pasar Australia
ADVERTISEMENT
Keterbatasan secara fisik tidak menghalangi seseorang untuk menjalankan bisnis sampai menyentuh pasar global. Seperti yang dilakukan oleh Irma Suryati, Owner Mutiarahandycraft.
ADVERTISEMENT
Irma membangun usaha yang bergerak dengan menjual kerajinan tangan seperti keset. Tak hanya dikelola oleh dirinya sendiri, Irma juga mengajak 300 difabel untuk bekerja di tempatnya.
"Awal mula berdiri tahun 2003. Kita kumpulkan 300 disabilitas yang ada di 26 Kecamatan di Kebumen. Kita latih bikin keset dan saya yang memasarkan," kata Irma saat dihubungi, Senin (6/12).
Irma terus mengembangkan usaha yang dibuatnya. Usaha handycraft tersebut tidak berhenti di pasar Kebumen saja, tetapi dilebarkan sampai ke wilayah Jakarta. Bahkan, kata Irma, usaha kerajinan tangannya saat ini sudah bisa sampai ke Australia dan omzetnya mencapai ratusan juta setiap bulannya.
"Pemasaran sampai Melbourne, Australia. Omzet per bulan Rp 600 juta," ungkap Irma.
Meski begitu, Irma mengakui dalam menjalankan bisnisnya bukan perkara yang mudah. Ia mengungkapkan pandemi COVID-19 menjadi tantangan yang sempat membuat usahanya menurun.
ADVERTISEMENT
"Naik turun usaha biasa. Apalagi ini masa COVID-19 omzet turun, tapi ada peluang usaha lain yang dapat menutupi omzet yang turun. Intinya selalu inovasi dan menangkap peluang yang ada," ujar Irma.
Untuk meningkatkan usahanya, Irma telah bergabung dengan program UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur . Ia mengaku ada pihak yang menghubunginya terkait diselenggarakannya program tersebut.
Irma menuturkan saat bergabung di program yang digelar BRI tersebut, terdapat berbagai keuntungan seperti ada pelatihan pemasaran produk secara online.
“Ada marketing online, plus pelatihan-pelatihan. Keuntungan gabung Brilianpreneur tambah pengalaman dalam hal marketing online, tambah omzet,” tutur Irma.
Irma mengungkapkan saat ini sudah semakin banyak difabel yang bergabung dengan Mutiarahandycraft. Mereka mengerjakan kerajinan tangan di rumah masing-masing. Setelah barangnya sudah jadi, Irma akan memasarkannya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, sudah ada sekitar 3.000 difabel yang bergaung dengan Mutiaracraft yang tersebar di Jawa Tengah. Menurut Irma, para difabel tersebut merupakan mita kerja dengan sistem produksi mandiri lalu produknya dipasarkan oleh Mutiaracraft.
"Ini klaster-klaster untuk pemberdayaan masyarakat," ujarnya.