Berita Populer: Imbas Corona, 1.200 Pekerja Dirumahkan dan 10.000 Warteg Tutup

28 Maret 2020 7:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Warteg. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Warteg. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Dampak virus corona terhadap perekonomian Indonesia semakin menjadi. Wabah yang menjangkiti ribuan orang dalam hitungan minggu itu, telah menggerogoti ekonomi di segala lini.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 10 ribu Warung Tegal atau warteg di Jabodetabek terpaksa tutup lantaran kehilangan omzet hingga 90 persen. Sementara di sektor industri, PT Kahatex merumahkan 1.200 pegawai kontrak.
Dua kabar tersebut jadi berita populer kanal ekonomi bisnis, Jumat (27/3).
Di sisi lain, ada juga sektor yang justru terkena dampak positif. Petani sayur di perkotaan justru ketiban rezeki. Berita ini juga masuk dalam berita populer kumparan Bisnis.
Berikut rangkumannya:
Ilustrasi Warteg. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Omzet Terpukul karena Virus Corona, 10 Ribu Warteg di Jabodetabek Terpaksa Tutup

Melonjaknya penderita COVID-19 di Indonesia semakin menguatkan kekhawatiran masyarakat untuk beraktivitas di luar rumah. Kantor-kantor sepi, orang-orang sebisa mungkin mengurangi kegiatan di tempat ramai, sejalan dengan imbauan untuk Work From Home (WFH) dan social distancing.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, puluhan ribu Warung Tegal atau yang lebih dikenal dengan sebutan warteg, kehilangan omzet. Hal itu kemudian menyebabkan mereka terpaksa menutup sumber pencariannya ini.
Ketua Koordinator Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, setidaknya sejak virus corona merebak hingga saat ini, sebanyak 25 persen dari 40 ribu warteg yang tersebar di Jabodetabek memilih tutup. Artinya, sudah ada 10 ribu warteg yang tutup dalam rentang waktu tersebut.
"Dari data paguyuban-paguyuban, warteg kurang lebih 40 ribuan (di Jabodetabek). Hitung-hitung kadar 25 persen dari total jumlah semua warteg (tutup)," jelas Mukroni kepada kumparan, Jumat (27/3).
Mukroni mengamini, makin menggilanya penyebaran virus corona jadi faktor utama warung makan asal Tegal itu banyak yang akhirnya tutup. Sebab pendapatan mereka saat ini tergerus hingga 90 persen.
Ilustrasi pekerja pabrik. Foto: Nugroho Sejati/kumparan

1.200 Pegawai Kontrak PT Kahatex Dirumahkan karena Meluasnya Dampak Corona

Ribuan karyawan kontrak yang bekerja di perusahaan tekstil PT Kahatex dipastikan bakal dirumahkan sementara waktu.
ADVERTISEMENT
Kepala Bagian Umum PT Kahatex, Luddy Sutedja, menuturkan setidaknya ada sekitar 1.200 karyawan yang dirumahkan.
Mereka merupakan karyawan yang kontraknya habis pada bulan Maret 2020. Adapun perumahan karyawan itu dilakukan secara bertahap mulai Sabtu (21/3).
"Kita kan nyicil ya 1.200 karyawan yang ada itu dicicil setiap hari ada 300, ada 200 jadi dihitungnya seperti itu," kata dia ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (27/3).
Luddy menjelaskan, keputusan merumahkan karyawan didasarkan atas surat edaran yang dikeluarkan Bupati Sumedang, Doni Ahmad Munir. Menurut dia, bupati memberi dua opsi pada perusahaan, menutup sepenuhnya usaha untuk mendukung langkah pencegahan atau mengurangi aktivitas.
Perusahaannya memilih opsi kedua, sehingga masih terdapat sekitar 200 hingga 300 karyawan kontrak yang belum dirumahkan.
Bertani di Ibukota Foto: ANTARAFOTO/Aprillio Akbar

Petani Sayur Perkotaan Ketiban Rezeki di Tengah Heboh Virus Corona

Kebutuhan pangan meningkat tajam sejak virus corona membuat orang-orang lebih banyak beraktivitas di rumah. Sebagian besar masyarakat khawatir kekurangan pasokan bahan pangan dan menimbulkan panic buying.
ADVERTISEMENT
Salah satu eksportir sekaligus Petani, Bagas Suratman mengakui pengiriman sayuran ke ritel modern di Jakarta dan sekitarnya naik hingga 40 persen.
“Pesanan alhamdulillah (lancar). Kenaikan sekitar 30-40 persen di Jabodetabek,” katanya kepada kumparan, Jumat (27/3).
Bagas menuturkan, dalam sehari rata-rata pengiriman sayur ke ritel modern sebanyak 1,4 ton. Padahal saat pandemi ini belum merebak, ia hanya mengirim sebanyak 1 ton. Ada tiga jenis sayuran yang dikirimkan ke ritel modern, yakni kangkung, sawi, dan bayam.
Menurutnya pengiriman ke ritel modern lebih terjamin dari sisi keamanan dan kebersihan. Sehingga sebagian orang cenderung berbelanja di ritel modern untuk saat ini.
“Kan kita kalau permintaan pasar ritel tergantung barang. Kadang kan dari daerah enggak bisa masuk jadi kita yang produksi,” kata Bagas.
ADVERTISEMENT