Berita Populer: Kata Nestle Soal Bear Brand Diserbu; Presdir BUMI Meninggal

5 Juli 2021 6:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi nestle. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nestle. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Panic buying kembali terjadi seiring berjalannya PPKM Darurat. Kali ini giliran produk susu beruang alias Bear Brand yang diserbu.
ADVERTISEMENT
Respons PT Nestle Indonesia terkait hal ini jadi berita populer ekonomi bisnis, Minggu (4/7). Meninggalnya Presiden Direktur BUMI Resources, Saptari Hoedaja, juga masuk deretan berita populer kali ini.
Selain itu, ada pula pengakuan ekonom senior Faisal Basri dibujuk Ditjen Pajak masuk berita yang ramai dibaca publik. Berikut rangkumannya:

Bear Brand Mulai Langka, Nestle Angka Suara

PT Nestlé Indonesia angkat suara mengenai produk susu Bear Brand yang saat ini stoknya dikabarkan sulit ditemukan di pasaran. Langkanya susu tersebut sempat ramai diperbincangkan di media sosial.
Direktur Corporate Affairs Nestle Indonesia, Debora R. Tjandrakusuma, memastikan selama pandemi COVID-19 pihaknya tetap fokus memenuhi permintaan konsumen terkait makanan dan minuman bernutrisi seperti Bear Brand, Dancow, dan Milo.
ADVERTISEMENT
Debora mengungkapkan semua pabrik dan pusat distribusi Nestle Indonesia juga tetap beroperasi dengan memperhatikan protokol kesehatan, khususnya bagi para karyawan. Ia menegaskan tidak ada masalah dari segi produksi.

Presdir BUMI Resources, Saptari Hoedaja, Meninggal Dunia

Presiden Direktur perusahaan tambang batu bara, PT BUMI Resources Tbk (BUMI), Saptari Hoedaja meninggal dunia. Informasi yang diterima kumparan, Saptari Hoedaja meninggal pada Minggu (4/7) sekitar pukul 08.41 WIB.
Direktur Independen merangkap Corporate Secretary BUMI Resources, Dileep Srivastava, membenarkan informasi meninggalnya Saptari Hoedaja. "Saya dan tentunya keluarga besar BUMI Resources sangat berduka dengan meninggalnya Pak Ari (Saptari Hoedaja)," kata Dileep kepada kumparan.
Pengamat ekonomi, Faisal Basri. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan

Cerita Faisal Basri Diundang 'Kongkalikong' oleh Ditjen Pajak

Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengungkapkan dirinya belum lama ini diundang Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan dalam forum group discussion (FGD).
ADVERTISEMENT
Selain Faisal, sehari sebelumnya, dua peneliti Indef sudah lebih dulu diundang untuk agenda yang sama. Menurutnya, dalam pertemuan singkat itu, dia diminta memberikan respons sesuai keinginan pemerintah jika diundang rapat dengan DPR.
"Waktunya terbatas, tanya jawabnya sedikit sekali. Kita diminta mendengar dan dibekali dalam tanda petik supaya kita bisa memberikan respons sesuai keinginan pemerintah kalau diundang DPR. Jadi saya rasa kurang eloklah," kata Faisal dalam Diskusi Online Indef 'Urgensi Reformasi Fiskal di Tengah Pandemi' Minggu (4/7).