Berita Populer: Pesangon Karyawan Indosat hingga Persamaan Erick Thohir dan Ahok

28 Februari 2020 5:55 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Audiensi Serikat Pekerja Indosat dengan Komisi IX DPR RI, Jakarta, Selasa (25/2/2020). Foto:  Dok. SP Indosat
zoom-in-whitePerbesar
Audiensi Serikat Pekerja Indosat dengan Komisi IX DPR RI, Jakarta, Selasa (25/2/2020). Foto: Dok. SP Indosat
ADVERTISEMENT
Seharian kemarin, ada banyak berita yang ramai dan mengagetkan dari dunia usaha nasional. Ada yang dipengaruhi isu global seperti khawatir penyebaran virus corona yang menyebabkan Arab Saudi melarang sementara jemaah umrah asal Indonesia hingga membatasi kunjungan ke Masjid Nabawi.
ADVERTISEMENT
Isu lain yang tak kalah ramai adalah kejelasan nasib ratusan karyawan Indosat yang di-PHK. Manajemen akhirnya setuju memberikan pesangon 43 bulan gaji. Di sisi lain, para investor Mahkota Investama minta tolong Ahok karena pencarian dana mereka tertunda.
Meski masalah dunia usaha dan nasib ratusan ribu jemaah gagal umrah, persamaan Ahok dan Menteri BUMN Erick Thohir juga tak kalah ramai. Mereka ternyata memiliki beberapa persamaan dalam bekerja. Apa saja? Berikut kumparan rangkum berita populer ekonomi bisnis, Jumat (28/2).
Director & Chief of Human Resources Indosat Ooredoo Irsyad Sahroni. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
622 Karyawan Indosat Setuju di-PHK, Rata-rata Dapat 43 Bulan Gaji
Indosat Ooredoo atau PT Indosat Tbk (ISAT) telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada 677 orang karyawannya. Hal ini dilakukan sebagai strategi bisnis agar perusahaan semakin lincah ke depannya.
ADVERTISEMENT
Director and Chief of Human Resources Indosat Ooredo Irsyad Sahroni mengatakan, hingga hari ini sudah 92 persen atau sekitar 622 orang yang telah menerima paket kompensasi. Sementara sisanya belum menerima karena ada penolakan.
"Senin 90 persen sudah tanda tangan dan hari ketiga sampai sekarang 92 persen. Dari 677 orang itu, 53 masih belum terima hingga hari ini. Sementara 620 sekian sudah menyatakan menerima dan sudah mengikuti pelatihan pascakerja," ujar Irsyad saat berbincang dengan sejumlah media di Plataran Menteng, Jakarta, Kamis (27/2).
Dia melanjutkan, rata-rata kompensasi yang diterima karyawan itu mencapai 43 bulan gaji. Ini melebihi aturan dalam Undang-Undang (UU) Ketenagakerjaan sebanyak 32 bulan gaji. Tak hanya itu, bahkan ada sejumlah korban PHK itu menerima kompensasi hingga miliaran rupiah.
Ilustrasi Ibadah Umrah. Foto: AP Photo/Dar Yasin
Saudi Setop Umrah, 200 Ribu Jemaah Indonesia Batal Berangkat
ADVERTISEMENT
Pemerintah Arab Saudi menyetop sementara kedatangan semua jemaah umrah dari luar negaranya. Penghentian ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Jemaah umrah dari sejumlah negara, termasuk Indonesia, untuk sementara waktu ditangguhkan. Selain umrah, ada juga larangan sementara mendatangi Masjid Nabawi.
Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (Amphuri) memproyeksikan, sebanyak 200.000 jemaah umrah akan tertunda perjalanannya.
"Sekitar 150 ribu sampai 200 ribu jemaah umrah yang akan tertunda," kata Ketua Amphuri Joko Asmoro kepada kumparan, Kamis (27/2).
Joko meminta seluruh pendaftaran umrah untuk diberhentikan hingga waktu yang belum ditentukan. Hal sejalan dengan belum jelasnya informasi dari pemerintah Arab Saudi soal pembukaan kembali umrah.
Petugas mengitung uang rupiah di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (27/11). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pencairan Uangnya Tertunda, Nasabah Mahkota Investama Minta Tolong Ahok
ADVERTISEMENT
PT Mahkota Jupiter Investama menahan pencairan investasi gadai saham (repurchase agreement/repo) yang dikeluarkan oleh PT Mahkota Properti Indo Senayan dan PT Mahkota Properti Indo Permata, yang jatuh tempo pada Januari 2020. Sebaliknya, investasi yang jatuh tempo Januari 2020 pun wajib diperpanjang.
Mahkota Properti Indo adalah salah satu perusahaan properti di Jakarta. Direktur Utamanya adalah Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) 2011-2014.
Okto, panggilannya, merupakan Ketua Panitia Pelaksana Pesta Olahraga Difabel Asia 2018 (INAPGOC). Dia juga anak kedua dari Oesman Sapta Odang, Chairman OSO Group yang juga Ketua Umum Partai Hanura.
Para investor pun meminta agar Mahkota Investama bisa mencairkan dana tersebut. Bahkan mereka hingga meminta tolong ke Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hingga Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Yang Terhormat Bapak @basukibtp tolong selamatkan kami para nasabah OSO Sekuritas/PT Mahkota Jupiter Investama yang dimiliki oleh Pak @rajasaptaokto. Ada sebanyak 7.500 nasabah dengan nilai triliunan rupiah yang tidak ada kejelasan nasib uang kami sejak Desember 2019. Mohon pada Pak Presiden @jokowi juga dapat membaca dan membantu kami semua nasabah yang jadi korban," tulis salah satu nasabah itu di sosial media.
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di Kementerian BUMN, Jumat (22/11/2019). Foto: Dok. Kementerian BUMN
Erick Thohir di BUMN dan Ahok di APBD: Sama-sama Pakai Istilah 'Nenek Lu'
Ada kemiripan gaya antara Menteri BUMN Erick Thohir dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Keduanya tak segan merombak posisi bawahan yang kinerjanya dianggap tidak baik.
Di awal kepemimpinannya, Erick mengganti sejumlah direksi dan komisaris BUMN. Demikian juga Ahok semasa menjabat Gubernur DKI Jakarta, mencopot walikota, sejumlah kepala dinas, serta pejabat lainnya di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Dalam penggunaan istilah atau diksi, Erick Thohir juga ternyata ada kesamaan dengan Ahok. Terkait pengamanan kinerja dan keuangan BUMN, pemilik Mahaka Group itu memakai istilah ‘Nenek Lu’.
Hal itu dinyatakan Erick, saat menyatakan membuka peluang bagi pengusaha swasta untuk bekerja sama dengan BUMN. Tujuannya agar BUMN tak terlalu mendominasi proyek yang ada di dalam negeri.
“BUMN ini bukan badan usaha milik nenek lu. Ini jelas kita pengelola. Ada batasan-batasannya. Kita enggak bisa cemburu sama Pak CT karena perusahaan pribadi," ujar Erick di hadapan hadirin, termasuk pengusaha nasional Chairul Tanjung, Rabu (26/2).
Soal istilah ‘Nenek Lu’, juga pernah digunakan Basuki Tjahaja Purna alias Ahok. Saat menjabat Gubernur DKI Jakarta, dia memberi coretan pada dokumen rancangan APBD tahun 2015. Persisnya pada dokumen program Sosialisasi SK Gubernur DKI yang diajukan DPRD senilai Rp 8,8 triliun.
ADVERTISEMENT
Pada bagian itu, Ahok membubuhkan tulisan dengan kata-kata, "pemahaman nenek lu”. Istilah itu pun viral di media, termasuk media sosial. Gara-gara tulisan itu pula, hubungan Ahok dengan sebagian anggota DPRD DKI, saat itu sempat meruncing.