Berkah Ekspor, Laba Bersih Hasnur Shipping Naik 88 Persen Selama 2021

29 Maret 2022 16:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal peti kemas memasuki area pelabuhan JICT. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapal peti kemas memasuki area pelabuhan JICT. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Ekspor yang meningkat sepanjang tahun lalu turut membawa berkah bagi industri kargo maupun logistik. PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS), perusahaan penyedia logistik dan transportasi laut di Indonesia, mencatat laba bersih perusahaan selama 2021 sebesar Rp 35,0 miliar atau naik 88 persen dibanding pencapaian 2020.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan resmi, Selasa (29/3), Presiden Direktur Perseroan, Jayanti Sari, menjelaskan bahwa pencapaian tersebut didorong peningkatan kargo serta keberhasilan upaya efisiensi operasional. “Kami bersyukur atas pencapaian ini dan menyampaikan terima kasih kepada seluruh karyawan atas kerja keras dan dedikasinya," jelasnya.
Sepanjang tahun 2021, HAIS berhasil mengangkut 7,4 juta metrik ton kargo, tertinggi sejak perusahaan memulai operasionalnya. Untuk periode yang sama perseroan mencatat pendapatan sebesar Rp 428,3 miliar, meningkat 38 persen dari pendapatan tahun sebelumnya.
Beban pokok pendapatan dan beban usaha pun meningkat sejalan dengan peningkatan pendapatan. Marjin bersih 2021 sebesar 8 persen, naik dibandingkan 2020 sebesar 6 persen.
Belanja modal Perseroan selama 2021 adalah sebesar Rp 48,1 miliar yang hampir keseluruhannya untuk penambahan armada kapal Tunda Hasnur 113 dan tongkang Hasnur 333.
ADVERTISEMENT
"Kami optimistis memasuki tahun 2022 yang penuh tantangan dan peluang, Perseroan akan terus bertumbuh dengan penambahan armada sepanjang tahun ini,” tambahnya.
Adapun sepanjang tahun lalu neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus USD 35,34 miliar. Ini merupakan rekor tertinggi dalam 15 tahun terakhir atau sejak 2006, di mana saat itu surplus sebesar USD 39,37 miliar. Adapun ekspor tercatat sebesar USD 231,54 miliar atau tumbuh 41,88 persen (yoy), sementara impor USD 196,20 miliar atau tumbuh 38,59 persen (yoy).