Berkah Kerja Sama RI-Rusia Bangun Kilang ke Warga Tuban: Ramai-ramai Beli Mobil

17 Februari 2021 9:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Viral warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, beli mobil usai jual tanah. 
 Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Viral warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, beli mobil usai jual tanah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kesepakatan kerja sama Indonesia dan Rusia membangun kilang minyak di Tuban, Jawa Timur, membawa berkah buat ratusan keluarga warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, yang jadi lokasi proyek. Mendapat uang pembebasan lahan di atas harga pasaran, warga desa itu mendadak jadi miliarder.
ADVERTISEMENT
“Harga ganti rugi lahan di sini sekitar Rp 600 ribu dan tertinggi Rp 800 ribu per meter persegi,” kata Kepala Desa Sumurgeneng di Tuban, Gihanto, kepada wartawan, Selasa (16/2).
Menurutnya, warga Desa Sumurgeneng memiliki lahan paling sedikit setengah hektare. Bahkan ada yang 4 hektare. Dengan pemilikan lahan seluas itu, ada warga desa yang dapat penggantian hingga Rp 26 miliar. Sebagiannya digunakan warga untuk membeli mobil bersama-sama.
Sebuah video pun viral, menunjukkan 17 unit mobil pesanan warga tiba bersama-sama dalam sehari. Informasi yang diperoleh kumparan, mobil itu merupakan pengiriman pertama dari total 176 unit yang dipesan warga.
Penandatangan kerja sama pembangunan kilang Tuban, antara PT Pertamina (Persero) dan perusahaan migas Rusia, Rosneft. Foto: Kemenlu RI
Proyek pembangunan kilang yang merupakan kerja sama RI-Rusia itu sendiri, kontraknya telah diteken di Moskow, Rusia, pada 28 Oktober 2019 lalu. Proyek yang seharusnya dimulai pada 2020 ini, membutuhkan total lahan seluas 821 hektare, termasuk mencaplok wilayah Desa Sumurgeneng.
ADVERTISEMENT
Proyek pembangunan kilang baru atau New Grass Root Refinery (NGRR) ini dijalankan PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP), yang merupakan joint venture Pertamina dengan perusahaan migas Rusia, Rosneft. Di perusahaan tersebut, kepemilikan saham Pertamina 55 persen dan Rosneft 45 persen.
Dikutip dari laman Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), nilai proyek kerja sama Pertamina dengan perusahaan migas Rusia, Rosneft, ini mencapai Rp 199,3 triliun.
Proyek kilang ini sebenarnya ditargetkan sudah mulai dibangun pada 2020 lalu dan selesai pada 2024. Tapi pelaksanaannya tertunda, antara lain karena masalah pembebasan lahan, yang akhirnya kini membuat warga Desa Sumurgeneng di Tuban jadi miliarder.