Bersiap Merayakan Idul Adha di Tengah Meluasnya Wabah PMK

15 Mei 2022 14:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peternak menunggui sapi miliknya yang dijual di pasar hewan, Ngawi, Jawa Timur, Selasa (1/3/2022).  Foto: Ari Bowo Sucipto/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Peternak menunggui sapi miliknya yang dijual di pasar hewan, Ngawi, Jawa Timur, Selasa (1/3/2022). Foto: Ari Bowo Sucipto/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang semula hanya ditemukan di Jawa Timur, kini semakin meluas penyebarannya. Wabah tersebut sudah sekarang sudah menginfeksi ribuan sapi di Provinsi Aceh.
ADVERTISEMENT
Tidak menutup kemungkinan kalau tidak segera ditangani dengan tepat bisa saja PMK semakin meluas ke daerah-daerah lainnya. Apalagi, hari raya Idul Adha semakin dekat atau jatuh di Juli 2022.
Di momen Idul Adha tentunya ada banyak lalu lintas hewan ternak untuk persiapan kurban. Kondisi tersebut harus diperhatikan dengan baik agar tidak menyebar dan kebutuhan hewan ternak saat kurban menjadi terkendala.
Namun, tenang saja, Kementerian pertanian (Kementan) saat ini sudah memastikan wabah PMK tidak mempengaruhi pasokan ternak untuk Idul Adha tahun ini. Stok ternak ruminansia secara nasional disebut sangat mencukupi.
“Mengacu pada data nasional tahun lalu, populasi sapi potong mencapai 18 juta, kerbau 1,2 juta, kambing 19,2 juta, dan domba 17,9 juta ekor,” kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri, dikutip pada Minggu (15/5).
Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Makassar memeriksa kesehatan mulut sapi saat pemeriksaan kondisi hewan kurban di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (24/7). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO
Melihat data tersebut, Kuntoro menilai stok untuk pasokan hewan kurban tahun ini juga seharusnya aman. Apalagi bila bercermin pada penyelenggaraan kurban tahun 2021, total penyembelihan hewan kurban saat itu hanya sebanyak 1,7 juta ekor yang terdiri dari 609,5 ribu ekor sapi, 14,2 ribu ekor kerbau, 281,3 ribu ekor kambing, dan 750,6 ribu ekor domba.
ADVERTISEMENT
Kuntoro menyebutkan, tingkat kematian ternak akibat PMK tergolong sangat kecil, yaitu sekitar 2 persen. “Sehingga secara populasi, stok ternak kita untuk kebutuhan pemotongan hewan kurban masih cukup aman,” terangnya.
Meski begitu, Kuntoro memahami kekhawatiran publik terhadap dampak PMK. Untuk itu, ia memastikan Kementan akan terus mensosialisasikan pencegahan penularan PMK melalui pemotongan hewan kurban yang baik di daerah wabah, tertular, terancam, dan bebas.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia, ormas keagamaan, maupun pemerintah daerah untuk mempersiapkan penyelenggaraan ibadah kurban tahun ini agar berjalan lancar,” ungkap Kuntoro.
Kementan Siapkan SOP Pengantaran Hewan Ternak saat Idul Adha
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nasrullah, menjelaskan yang perlu diperhatikan dalam persiapan Idul Adha adalah bagaimana agar sapi yang diantar ke wilayah lain tidak terinfeksi PMK.
ADVERTISEMENT
Nasrullah mengungkapkan saat ini pihaknya sedang menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam mengatasi persoalan tersebut.
“Nah ini yang perketat dan nanti kami akan membuat SOP khusus bagaimana memobilisasi atau move ternak dari wilayah satu ke wilayah lain tanpa terkontaminasi oleh ini (PMK),” ungkap Nasrullah.
“Ini kami bahas terus mudah-mudahan satu atau dua minggu sebelum hari H Idul Adha kita sudah punya itu (SOP) sehingga masyarakat atau kaum muslimin bisa melaksanakan kurban dengan aman dan sehat,” tambahnya.