news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bertemu Erick Thohir, CT Tak Bahas Masalah Garuda Indonesia

31 Oktober 2019 13:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chairul Tanjung usai bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir di kantor BUMN, Jakarta.  Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Chairul Tanjung usai bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir di kantor BUMN, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemilik PT Chairul Tanjung Corpora (CT Corp) dan Trans Media Group, Chairul Tanjung, bertamu ke kantor Menteri BUMN Erick Thohir. Keduanya berdiskusi selama 1,5 jam di Kementerian BUMN, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Usai pertemuan tersebut, CT, apaan Chairul Tanjung mengaku membahas banyak hal dengan Erick, terutama soal ekonomi dan pengelolaan BUMN. Tapi, CT mengaku tak membahas secara spesifik per BUMN, termasuk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) di mana CT menjadi komisarisnya.
"Enggak. Sama sekali enggak (bahas Garuda). Kita bicara umum saja tentang ekonomi dan BUMN," kata CT, Kamis (31/10).
Sejak awal tahun lalu hingga tahun ini, Garuda Indonesia menjadi salah satu BUMN yang diterpa banyak masalah. Mulai dari harga tiket pesawat yang mahal hingga manipulasi laporan keuangan perusahaan.
Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memutuskan adanya pelanggaran pada Laporan Keuangan Tahunan Garuda Indonesia 2018. Pelanggaran ini membuat perusahaan terkena denda besar hingga Rp 1 miliar.
ADVERTISEMENT
Temuan kejanggalan laporan keuangan tahunan Garuda Indonesia ini bermula ketika dua komisaris Garuda, yakni Chairal Tanjung dan Dony Oskaria, menganggap laporan keuangan 2018 Garuda Indonesia tidak sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Maka keduanya menolak menandatangani laporan keuangan tersebut.
Menurut mereka, seharusnya Garuda Indonesia mencatatkan rugi senilai USD 244,95 juta di tahun 2018. Namun dalam laporan keuangan malah tercatat sepanjang tahun 2018 perusahaan mencetak laba bersih USD 809,84 ribu, meningkat tajam dari tahun 2017 yang rugi USD 216,58 juta.
Chairal Tanjung dan Dony Oskaria merupakan perwakilan dari PT Trans Airways dan Finegold Resources Ltd yang menguasai 28,08 persen saham GIAA. Trans Airways merupakan perusahaan milik pengusaha Chairul Tanjung (CT).
Chairul Tanjung. Foto: Facebook @Chairul Tanjung
Untung Rp 1,7 Triliun di Kuartal III 2019
ADVERTISEMENT
Pasca-manipulasi laporan keuangan tahunan 2018, perusahaan justru mencatatkan keuntungan sebesar USD 122,424 juta atau sekitar Rp 1,713 triliun (kurs Rp 14.000) di periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2019. Di periode yang sama tahun lalu, maskapai pelat merah tersebut masih mencatatkan rugi USD 114,080 juta atau sekitar Rp 1,597 triliun.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (31/10), perolehan laba perseroan ditopang angka pendapatan yang naik di kuartal III 2019 sebesar USD 3,540 miliar atau sekitar Rp 49,560 triliun. Angka tersebut naik 9,97 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 3,219 miliar atau sekitar Rp 45,066 triliun.