Bertemu Retno Marsudi, Menlu China Minta Proyek Kereta Cepat Selesai Tepat Waktu
PerbesarADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi mengunjungi Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Tunxi, Provinsi Anhui, pada Kamis (31/3). Pertemuan tersebut untuk membahas komitmen kerja sama kedua negara.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan itu, Wang meminta kedua belah pihak untuk meningkatkan kerja sama yang lebih besar dengan hasil yang lebih nyata. Salah satu kerja sama yang disinggung Wang adalah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung agar dapat diselesaikan sesuai jadwal.
“Seperti penyelesaian proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sesuai jadwal dan mendukung perusahaan dari kedua negara dalam melakukan kerja sama produksi dan penelitian vaksin COVID-19,” kata Wang seperti dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (3/4).
Selain itu, lanjut Wang, China juga menyambut lebih banyak impor produk-produk berkualitas tinggi dari Indonesia untuk memastikan perdagangan bilateral berkembang secara seimbang dan sehat.
Wang menilai Indonesia dan China mempunyai kepentingan bersama dan bisa menikmati kerja sama yang saling menguntungkan dan mendalam.
ADVERTISEMENT
“Dalam menghadapi pandemi COVID-19 dan perubahan besar yang tak terlihat dalam satu abad, kedua negara telah menanggapi tantangan bersama, membuat kemajuan dalam kerja sama politik, ekonomi, budaya, dan maritim,” kata Wang.
Sementara itu, Menlu Retno menyambut baik kerja sama Indonesia-China yang selama ini terjalin. Menurutnya hal itu secara signifikan memberikan progres di semua lini.
“China telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia, dengan volume perdagangan bilateral meningkat 54 persen tahun lalu. Indonesia menyambut lebih banyak investasi dari China,” kata Retno.
Luhut Minta Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dikebut
Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang, untuk meninjau langsung proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang digarap PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
ADVERTISEMENT
Saat ini, kecepatan pekerjaan konstruksi KCIC adalah 1,6 persen setiap bulan. Luhut minta angka tersebut bisa digenjot jadi 2 persen per bulan agar pekerjaannya bisa lebih cepat.
"Saya minta kepada Dubes Lu Kang untuk membantu komunikasikan kepada kontraktor dari China, bahwa diperlukan adanya percepatan untuk mengejar penyelesaian pembangunan," ujar Luhut seperti tertulis dalam keterangan resminya, Rabu (30/3).
Rencananya, kereta cepat ini bakal diuji coba pada Februari 2023 dari Stsiun Padalarang sampai Stasiun Tegalluar. Biaya pembangunan proyek ini bengkak dari