Berutang Rp 2.400 Triliun untuk Atasi Pandemi, Lalu Kebingungan Membelanjakan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal serupa juga terjadi di Spanyol . Tapi setelah utang didapat, Reuters pada Senin (21/9), menyebut pemerintah Spanyol kebingungan untuk membelanjakan anggaran penanganan pandemi dari hasil berutang itu.
Untuk mengatasi masalah kesehatan dan dampak ekonomi akibat pandemi, Spanyol menerima dana hingga 140 miliar euro atau setara Rp 2.400 triliun. Dana tersebut sebagian besarnya merupakan utang dari paket pemulihan dampak pandemi yang disiapkan Uni Eropa dengan sebesar total 750 miliar euro.
“Tapi ternyata menghabiskan uang itu tidak mudah,” kata sumber Reuters di pemerintah Spanyol. Sumber lain menyebutkan, "Ini bukan krisis tak ada uang. Ini krisis ide, krisis gagasan membuat program untuk mengatasi krisis."
Empat sumber yang dekat dengan pengelolaan anggaran mengatakan, ada kekhawatiran dan kecemasan tentang bagaimana mengatur program untuk mencairkan dana sebesar itu. Sejak 2016, Spanyol belum bisa mengesahkan APBN tahunannya akibat kisruh politik berkepanjangan. Dalam kondisi seperti itu, membelanjakan anggaran besar bisa jadi persoalan besar.
ADVERTISEMENT
Spanyol merupakan negara dengan kasus virus corona terbesar di Eropa Barat. Tercatat lebih dari 640.000 kasus COVID-19, dengan korban meninggal dunia lebih dari 30.000 orang. Akibat pandemi ini, pertumbuhan ekonomi Spanyol terperosok hingga minus 18,5 persen pada kuartal II 2020.
Untuk mengatasi dampak pandemi yang meluas, Komisi Eropa telah merekomendasikan paket anggaran pemulihan. Yang menjadi prioritas belanja dengan anggaran itu adalah program-program di sektor energi hijau, transportasi, dan investasi dalam digitalisasi.
***
Saksikan video menarik di bawah ini:
ADVERTISEMENT