BI Akan Manfaatkan Teknologi untuk Genjot Nilai Ekonomi Syariah

13 November 2019 16:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan saat menghadiri Festival Ekonomi Syariah Indonesia ke 6 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan saat menghadiri Festival Ekonomi Syariah Indonesia ke 6 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
‎Bank Indonesia (BI) akan memanfaatkan teknologi untuk mengerek pertumbuhan nilai ekonomi syariah. Diharapkan market share ekonomi syariah tidak kalah dari ekonomi konvensional.
ADVERTISEMENT
Menurut Gubernur BI, Perry Warjiyo, sekitar 40 persen dari penduduk Indonesia belum tersentuh ekonomi ‎dan keuangan syariah. Dia optimistis nilai ekonomi dan keuangan syariah bisa naik signifikan ke depan.
"Sekitar 40 persen dari ekonomi, maupun penduduk kita belum terkait dengan keuangan dan ekonomi (syariah). Itu adalah pasar,‎ itu potensi," ujarnya dalam Indonesia Sharia Economic Festival di Jakarta Convention Center, Rabu (13/11).
Menurut dia, untuk meningkatkan market share ekonomi dan keuangan syariah, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan dengan bantuan teknologi.
Perry mengatakan, harus dilakukan digitalisasi produk syariah, termasuk perbankan. Menurut dia, transformasi digital akan lebih memudahkan masyarakat mengakses perbankan.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Gubernur BI Perry Warjiyo saat membuka Festival Ekonomi Syariah Indonesia ke 6 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Kemudian pembayaran zakat dan wakaf ke depan menggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS). Bank Indonesia, kata Perry, akan menggencarkan sosialisasi QRIS kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Transformasi digital bisa mempercepat keuangan syariah. Dapatkan kita melakukan itu? Saya jawab, iya," tegasnya.
Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia dapat memberi dampak positif di tengah perlambatan perekonomian global.
"Perkembangan ekonomi syariah tidak hanya tingkatkan inklusi keuangan Indonesia, tapi juga dalam rangka menangkal kondisi pelemahan dunia," kata Perry.