BI: Bank Gandeng Fintech, Kantor Cabang Akan Terus Berkurang

21 Oktober 2020 14:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Fintech. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Fintech. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) menyadari pesatnya perkembangan industri fintech di Indonesia. Principal Economist, Payment System Policy Department BI, Agung Bayu Purwoko, mengungkapkan fintech datang dengan memperkuat ekosistem networking.
ADVERTISEMENT
Agung merasa ekosistem kerja sama atau kolaborasi fintech bisa dilihat saat menggandeng platform e-money yang membuat pelayanan juga semakin cepat. Kondisi tersebut membuat perbankan bakal mengikuti langkah kolaborasi.
“Ini kemudian memicu juga bank untuk mulai berkolaborasi. Jadi bank yang semula berbasis kantor cabang sekarang kalau kita lihat tren kantor cabang pun terus menurun, mereka beberapa bank sedang merombak cara bisnisnya. Mereka sudah mulai beberapa mengadopsi,” kata Agung dalam webinar yang digelar INDEF, Rabu (21/10).
Ilustrasi Bank Indonesia Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Agung merasa kondisi tersebut membuat kemungkinan kerja sama bank dengan fintech semakin terbuka. Apalagi, kata Agung, bank saat ini lebih terbuka terhadap perkembangan yang terjadi.
Ia mengakui saat ini yang banyak dilihat publik dari bank dan fintech adalah kompetisi antara keduanya. Namun, kondisi tersebut bisa berubah.
ADVERTISEMENT
“Ke depan pun nanti bisa juga yang sekarang ada beberapa tren juga bagaimana bank menggunakan ekosistem dari fintech untuk membuka rekening bank. Jadi memang kemungkinan ini memang terus bergerak, kolaborasi dengan mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki masing-masing pihak,” ujar Agung.
Adanya fintech memang membuat transaksi sektor keuangan bisa meningkat. Agung menuturkan semua pihak juga harus siap dengan adanya industri baru khususnya di sektor keuangan.
“Jadi memang dalam 5 tahun pangsa non bank itu meningkat di area khususnya payment. Nah ini yang menjadi penting untuk kita cermati bahwa industri sudah berubah dan muncul pelaku baru,” tutur Agung.