BI Fast Payment Meluncur Desember 2021, Begini Persiapan Perbankan

3 Agustus 2021 15:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: Willy Kurniawan/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: Willy Kurniawan/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bank Indonesia (BI) siap meluncurkan BI Fast Payment atau BI FAST pada Desember 2021. Nantinya, transaksi pembayaran ritel dengan menggunakan berbagai instrumen dan kanal bisa dilakukan secara real time selama 24 jam.
ADVERTISEMENT
Menyambut hal itu, PT Anabatic Technologies Tbk (Anabatic) menyiapkan solusi untuk membantu perbankan siap secara teknologi. Sehingga implementasi BI FAST dapat berjalan lancar, yakni dengan Digital X’formation Platform/DXP.
Regina Anastasia, Head of Solution Anabatic menjelaskan, DXP akan menciptakan komunikasi untuk omnichannel yang dimiliki oleh bank. Platform DXP merupakan layer tambahan atau digital payment switch yang di-deployed pada server IBM untuk menjaga stabilitas serta scalable dari platform.
“Misalnya, sebuah bank punya internal sistem terkait core banking-nya, terkait credit card sampai dengan treasury system. Ini bisa komunikasi dengan digital system-nya (eKYC, biometrics, e-wallet, Open API),” jelas Regina dalam Webinar "Membangun Ekosistem Sistem Pembayaran Digital Menyongsong BI FAST" yang diselenggarakan Infobank dan Anabatic, Selasa (3/8).
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan DXP, bank tidak harus mengubah seluruh sistem yang ada saat melakukan transformasi, tapi hanya menambah satu layer. DXP juga membantu bank untuk berkomunikasi melalui API, ISO 8583 sampai ISO 20022 yang dibutuhkan untuk transformasi menyongsong BI FAST dan new swift regulation.
Pihaknya juga akan membantu agar perbankan bisa cocok dengan konektor dari BI, karena kapabilitas platform tersebut tidak terbatas sebagai konverter saja.
“Kami provide dari sisi digital payment switch-nya. Sehingga mempunyai nilai tidak terbatas pada konverter saja. Karena bagaimana bank harus bisa 'in' dengan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2021,” jelasnya.
Sementara itu, Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk, Andry Asmoro mengatakan, saat ini perbankan sudah mulai melakukan digitalisasi, mulai dari perubahan business model hingga customer experience. Hal tersebut dilakukan seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi, dari 0,2 persen ke 50 persen, mulai dari internet banking hingga ke mobile banking.
ADVERTISEMENT
"Perkembangan digital native di Indonesia didorong oleh penetrasi Internet. Bank Mandiri sendiri jauh telah melakukan transformasi digital, bahkan jauh sebelum pandemi," ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan EVP For Application Management & Operation Bank BRI, I Nyoman Sugiriyasa. Dia menyebut saat ini perbankan tengah berinovasi ke arah digital. Pasalnya di tengah pandemi sistem pembayaran digital yang murah, cepat, dan aman semakin dirasakan manfaatnya buat masyarakat.
"Financial services juga sangat cepat berubah, masyarakat sudah mulai mengurangi transaksi dengan uang tunai, yang tidak kalah pentingnya digital payment yang mulai sangat pesat. Yang menarik, digital platform mulai meningkatkan service-nya untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dengan super apps," terangnya.