BI Gandeng Bank Sentral ASEAN dan Inggris Kembangkan Sistem Pembayaran

9 Maret 2023 10:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembeli membayar dengan metode scan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di warung KE Angkringan, Ampera, Jakarta, Jumat (30/7/2021). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pembeli membayar dengan metode scan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di warung KE Angkringan, Ampera, Jakarta, Jumat (30/7/2021). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) bersama dengan Bank Sentral Inggris (Bank of England) hingga bank sentral ASEAN berkolaborasi mengembangkan sistem pembayaran. Direktur Departemen Komunikasi, Fadjar Majardi mengungkapkan, hal tersebut selaras dengan kepemimpinan Indonesia di ASEAN 2023.
ADVERTISEMENT
"BI bersama Bank of England (BOE) menyelenggarakan BI-BOE ASEAN Central Banks Workshop on Enhancing Real Time Gross Settlement (RTGS), Integrating Cross-Border Payment Systems, and Exploring Central Bank Digital Currencies (CBDC) pada 8-10 Maret secara hybrid di Jakarta," kata Fadjar dalam keterangan resminya, Kamis (9/3).
Fadjar menjelaskan, kegiatan tersebut didukung kolaborasi erat dengan bank sentral ASEAN yaitu Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT). Lebih lanjut, workshop ini dilaksanakan sebagai wujud sinergi bank sentral dalam menggaungkan upaya tindak lanjut salah satu agenda prioritas G20 terkait sektor keuangan dan sistem pembayaran di digital era.
Menurut dia, penyelenggaraan workshop tersebut juga merupakan salah satu implementasi program kerja sama Structured Bilateral Cooperation (SBC) BI-BOE yang telah berlangsung sejak tahun 2019 dengan didukung The Foreign, Commonwealth and Development Office, United Kingdom.
ADVERTISEMENT
"Bank sentral melalui forum ini saling berbagi pengalaman dalam melakukan pengembangan konektivitas pembayaran dan keuangan digital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif," terang dia.
Adapun topik yang dibahas selama tiga hari workshop meliputi berbagai isu terkini yang terkait dengan sistem pembayaran dan digitalisasi keuangan baik di tataran global maupun regional. Antara lain inovasi dan pengembangan RTGS terkini, pengembangan CBDC di beberapa negara, termasuk pemilihan teknologi pendukung CBDC dan CBDC dari sudut pandang kebijakan, serta pembayaran lintas negara.
Kegiatan workshop menghadirkan Rudi B. Hutabarat, Kepala Departemen Internasional, Owen Jenkins, British Ambassador, Victoria Cleland, Executive Director, BOE, dan para pembicara dari BOE, BI dan bank sentral ASEAN5 lainnya yaitu MAS, BOT, BSP, dan BNM, Reserve Bank of India, BIS Innovation Hub London, dan Finmark Trust.
ADVERTISEMENT