BI Janji Tak Akan Biarkan Rupiah Terlalu Perkasa

27 Januari 2020 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Dolar-Rupiah Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Dolar-Rupiah Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) menyatakan akan terus menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sesuai fundamentalnya. Adapun penguatan rupiah dalam beberapa waktu terakhir ini dikhawatirkan akan merugikan eksportir.
ADVERTISEMENT
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, saat ini otoritas moneter terus menjaga kurs rupiah sesuai nilai fundamentalnya. Dia pun memastikan, tak akan segan untuk melakukan intervensi jika rupiah terlalu menguat.
"Kami biarkan mekanisme pasar. Jika ada pergerakan pasar tidak sejalan fundamental dan terlalu bergejolak, kami tidak segan stabilisasi rupiah baik spot, pembelian SBN (Surat Berharga Negara), dan dengan DNDF (domestic non-deliverable forward)," ujar Perry di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (27/1).
Gubernur BI Perry Warjiyo. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Perry meyakini penguatan rupiah saat ini masih mendukung kegiatan ekonomi, mulai dari investasi, impor, maupun ekspor. Namun memang, penguatan rupiah akan menekan penerimaan pada ekspor komoditas. Sebaliknya, penguatan rupiah akan mendorong penerimaan ekspor manufaktur.
"Ekspor manufaktur justru akan meningkat, sebab biaya produksi lebih rendah dan kompetitif. Oleh karena itu, ekspor elektronik, garmen, komoditas mesin, ini akan meningkat," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pernyataan Perry tersebut sekaligus merespons pertanyaan DPR RI. Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDIP, Indah Kurnia, mengatakan penguatan rupiah hanya memberikan keuntungan bagi importir, tetapi memberatkan eksportir. Di sisi lain, pemerintah sendiri ingin menggenjot aktivitas ekspor guna mengurangi defisit neraca perdagangan.
"Penguatan rupiah bagi importir memang menggembirakan, tapi bagi eksportir keluh kesah. Saya lihat kenaikan rupiah ini, bukan semata-mata kinerja rupiah tapi secara global kecenderungan dolar AS melemah," kata Indah.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini dibuka di level Rp 13.612 per dolar AS, menguat dibandingkan pembukaan kemarin di level Rp 13.632 per dolar AS.
Rupiah telah menguat 2,07 persen dibandingkan awal bulan ini yang ada di level Rp 13.895 per dolar AS.
ADVERTISEMENT