BI: Kenaikan Suku Bunga Acuan Positif Bagi Pelaku Pasar

30 Mei 2018 16:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur BI, Perry Warjiyo (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur BI, Perry Warjiyo (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) telah meningkat 50 basis poin (bps) pada bulan ini menjadi 4,75%. Kebijakan bank sentral tersebut diharapkan dapat direspons secara positif para pelaku pasar.
ADVERTISEMENT
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kenaikan suku bunga acuan ini tak akan serta-merta menyebabkan pertumbuhan ekonomi menurun. Sebab, bank sentral memiliki instrumen lainnya agar pertumbuhan ekonomi masih konsisten sesuai target 5,2%.
"Kami yakinkan pada pelaku pasar dan investor domestik dan luar negeri, kami konsisten dan menempuh kebijakan itu. Tentu para investor bisa menghitung sejak 5 hari yang lalu pembelian SBN cukup besar, confidene tumbuh dari investor dalam dan luar negeri saham membaik, itu tentu wujud komitmen kami yang direspons secara positif dan baik oleh pelaku pasar," ujar Perry di Gedung BI Thamrin, Jakarta, Rabu (30/5).
Sementara untuk risiko di pasar keuangan global, Perry mengatakan pihaknya akan terus menghitung dampaknya ke pasar keuangan domestik. Salah satunya dilihat dari indikator volatilitas saham atau VIX.
ADVERTISEMENT
"Risk di pasar keuangan global, apakah indikator market atau VIX, itu kami kalibrasi. Kami memberikan hint pemanfaatan ruang kenaikan suku bunga secara terukur," katanya.
Selain itu, Perry memastikan bahwa bank sentral akan tetap menjaga pertumbuhan ekonomi dari berbagai instrumen lainnya, termasuk kebijakan makroprudensial. Hal ini juga menurutnya akan direspons positf oleh pelaku pasar.
Adapun kebijakan makroprudensial berupa relaksasi di sektor properti tersebut baru akan diumumkan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan pada Juni mendatang.
"Kami juga terus mempercepat relaksasi makropridensia agar growth tetap terdorong," tambahnya.