BI Klaim Ekonomi Domestik Mulai Membaik, Didorong Konsumsi saat Lebaran
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Perbaikan ekonomi domestik juga tercermin pada kinerja indikator lainnya, yaitu ekspektasi konsumen, penjualan online, dan PMI Manufaktur yang melanjutkan peningkatan,” ujar Perry dalam konferensi pers virtual Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (17/6).
Dari sisi eksternal, kinerja ekspor juga tercatat meningkat, khususnya pada komoditas batu bara, besi dan baja, serta kendaraan bermotor. Kenaikan ini menurut Perry sejalan permintaan mitra dagang utama yang juga meroket. Sementara itu secara spasial, peningkatan ekspor terjadi di seluruh wilayah, terutama Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua).
Perbaikan ekonomi juga tercermin pada kinerja beberapa sektor utama, seperti Industri Pengolahan, Perdagangan, dan Konstruksi yang terus membaik. Menurut Perry, ke depannya, pemulihan ekonomi domestik akan semakin didorong oleh akselerasi perekonomian global, kecepatan vaksinasi, dan penguatan sinergi kebijakan. Meskipun, Perry tak menampik saat ini perbaikan tersebut dibayangi oleh peningkatan kasus Covid-19 yang muncul pada akhir triwulan II.
ADVERTISEMENT
“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2021 tetap sesuai dengan proyeksi Bank Indonesia pada April 2021, yakni pada kisaran 4,1-5,1 persen,” ujarnya.
Adapun kondisi domestik tersebut menurut Perry juga sejalan dengan kinerja perekonomian dunia yang terus membaik sesuai prakiraan, di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun. Perkembangan tersebut terutama ditopang oleh pemulihan ekonomi AS, serta perbaikan ekonomi di China dan sejumlah negara di Kawasan Eropa yang terus berlangsung sejalan percepatan vaksinasi dan berlanjutnya stimulus kebijakan. Sebaliknya, ekonomi India diprakirakan makin melemah akibat kenaikan kasus Covid-19 dan perluasan pembatasan mobilitas.
Pemulihan ekonomi global ini tercermin dari berbagai data seperti kenaikan pada Purchasing Managers' Index (PMI), keyakinan konsumen, dan penjualan ritel di beberapa negara. Tak hanya itu, volume perdagangan dan harga komoditas dunia juga meningkat.
ADVERTISEMENT
“Perkembangan positif tersebut kembali meningkatkan aliran modal global ke negara berkembang, termasuk Indonesia,” ujarnya.