news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BI: Masyarakat RI Cemas dengan Kenaikan Harga Barang 6 Bulan ke Depan

9 Juli 2018 18:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Indonesia (Foto: Reuters/Iqro Rinaldi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Indonesia (Foto: Reuters/Iqro Rinaldi)
ADVERTISEMENT
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) selama Juni 2018 mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya ataupun periode yang sama tahun lalu. Artinya, sebagian masyarakat optimistis dengan kondisi ekonomi saat ini dan beberapa bulan mendatang.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan survei konsumen Bank Indonesia (BI), IKK selama bulan lalu sebesar 128,1, meningkat 3 poin dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 125,1. Angka tersebut juga meningkat 5,7 poin jika dibandingkan Juni 2017 yang sebesar 122,4.
Pada periode yang sama, pengeluaran konsumen untuk pembelian barang tahan lama (durable goods) meningkat dibandingkan bulan Mei 2018, terutama untuk pembelian peralatan elektronik dan perabot/furniture rumah tangga. Hal ini terlihat dari Indeks Pembelian Barang Tahan Lama yang meningkat 5,9 poin dari bulan sebelumnya yang menjadi 120,8.
Pedagang sayur di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang sayur di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
Namun demikian, optimisme konsumen menurun terhadap kegiatan usaha enam bulan mendatang. Pada Juni 2018, indeks ekspektasi kegiatan usaha sebesar 135,3, menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 135,7.
ADVERTISEMENT
"Penurunan optimisme tersebut akibat kekhawatiran responden terhadap meningkatnya tekanan harga," tulis laporan tersebut seperti dikutip kumparan, Senin (9/7).
Selain itu, responden juga mengkhawatirkan kenaikan harga pada enam bulan mendatang. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) enam bulan mendatang sebesar 173,2, meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 166,8.
Bank sentral memproyeksikan, indeks ekspektasi harga yang meningkat tersebut disebabkan meningkatnya permintaan barang dan jasa pada enam bulan ke depan, atau di periode Natal dan Tahun Baru.