BI Minta Perbankan Nasional Gandeng Alipay dan WeChat Pay

17 Oktober 2018 20:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) terus mendorong sistem pembayaran nontunai di Indonesia. Bank sentral pun tak menutup mata dengan berbagai platform berbasis server yang bakal masuk ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adiryaswara mengatakan, mendorong perbankan nasional untuk bisa menggandeng sistem pembayaran berbasis server asal China, seperti Alipay dan WeChat Pay.
"Bagaimana kita fasilitasi itu, jadi WeChat dan Alipay harus kerja sama dengan bank nasional, supaya bank nasional mendapatkan kue dari transaksi turis dari Tiongkok tersebut," kata Mirza saat berbincang dengan sejumlah wartawan di BI, Rabu (17/10).
Dengan adanya kerja sama tersebut, Mirza mengatakan perbankan nasional akan lebih mudah dalam memfasilitasi para wisatawan mancanegara (wisman) dalam bertransaksi, khususnya wisman asal China yang terus melonjak datang ke Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat bahwa hingga semester I 2018 jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk ke Indonesia mencapai 7,53 juta orang. Salah satu yang terbanyak berasal dari China yakni mencapai 1,048 juta orang dengan tujuan utama ke Pulau Bali.
ADVERTISEMENT
Mirza mengatakan, maraknya wisman asal China ke Indonesia harus bisa dimanfaatkan perbankan. Untuk itu, bank sentral mendorong perbankan nasional untuk bisa melakukan kerja sama dengan Alipay dan WeChat Pay. Di sisi lain, BI juga tengah mengkaji aturan standardisasi QR Code.
Aplikasi Non tunai Alipay. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi Non tunai Alipay. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
Saat ini, bank sentral masih terus melakukan pembahasan terkait dengan aturan standardisasi QR Code tersebut. Menurut Mirza, aturan ini akan segera dikeluarkan oleh bank sentral sejalan untuk mendukung kegiatan sistem pembayaran nasional.
"Selama inikan baru pilot project, nanti akan segera kami keluarkan," jelasnya.
Sistem pembayaran berbasis server seperti Alipay dan WeChat Pay menjadi nomor satu di China. Sistem pembayaran ini tidak membutuhkan alat pembaca dan banyak pebisnis lebih memilih untuk melakukan scan barcode sebagai opsi untuk menerima uang.
ADVERTISEMENT
Dengan Alipay dan WeChat, banyak pebisnis skala kecil yang tidak memiliki dana, infrastruktur, ataupun teknisi untuk mengelola card reader masih bisa menerima pembayaran selama pemilik toko memiliki smartphone.
Bisnis skala kecil ini bahkan berada di supermarket-supermarket kecil di bawah apartemenmu, gerobak makanan di jalan dan bahkan pengemis di sudut jalan.
Selain itu, para pemilik smartphone juga bisa meningkatkan efisiensi biaya. Pasalnya, biaya mobile data cenderung lebih murah dan wifi umum tersedia dimana-mana. Sistem pembayaran mobile di China mengadopsi sistem yang efisien dengan jangkauan yang luas.