BI Pangkas Proyeksi Ekonomi Global Jadi 3,4 Persen di 2022

24 Mei 2022 14:57 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan kepada pers mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur BI bulan Februari 2019, Kamis (20/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan kepada pers mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur BI bulan Februari 2019, Kamis (20/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan ekonomi global berisiko lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, akibat berbagai tantangan yang menyelimuti dunia pada tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global yang semula 3,4 persen pada 2022, menurun dari proyeksi bulan sebelumnya yang sebesar 3,5 persen. Untuk tahun 2023, BI memproyeksi pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 3,4 persen.
"Kenaikan inflasi, percepatan normalisasi kebijakan moneter di berbagai negara, perkembangan geopolitik Rusia-Ukraina, dan kebijakan zero COVID-19 membuat pertumbuhan ekonomi berisiko lebih rendah," terang Perry dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Mei 2022, Selasa (24/5).
Selain itu, menurutnya, arus perdagangan dan rantai pasok global juga masih mengalami kendala. Ini membuat prospek pertumbuhan ekonomi dunia menjadi lebih rendah.
"Harga komoditas yang tinggi, termasuk pangan dan logam, menyebabkan inflasi global dan mendorong normalisasi kebijakan moneter di negara-negara maju dan sejumlah negara berkembang yang berdampak terhadap ketidakpastian pasar keuangan global dan menekan nilai tukar di negara berkembang termasuk Indonesia," tandas Perry.
ADVERTISEMENT