BI Pangkas Suku Bunga Acuan, PPRO Sebut Sentimen Positif untuk Sektor Properti

3 Desember 2020 19:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Ilustrasi KPR. Foto: BRI Syariah
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi KPR. Foto: BRI Syariah
ADVERTISEMENT
Sektor properti mendapat angin segar setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali menurunkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen. Penurunan BI7DRR tersebut diharapkan akan diikuti dengan penurunan suku bunga bank sehingga bisa mendorong pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA).
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan PPRO Deni Budiman pun optimistis bahwa penurunan suku bunga acuan ini akan menjadi sentimen positif bagi sektor properti termasuk bisnis PPRO.
“Kalau kita lihat bunga BI ya, BI telah menurunkan suku bunga acuan. Ini merupakan sinyal positif, sentimen positif bagi kita karena ini akan menurunkan suku bunga bank sehingga akan lebih menarik,” ujar Deni dalam Public Expose Virtual, Kamis (3/12).
Di sisi lain, Deni tidak menampik bahwa penurunan suku bunga acuan BI merupakan salah satu penyebab melambungnya harga saham PPRO dalam beberapa waktu terakhir.
Seperti diketahui saham PP Properti cukup lama bertengger di level harga terendah yakni Rp 50 per saham. Namun dalam beberapa bulan terakhir, saham PPRO perlahan mulai lepas landas. Dalam perdagangan hari ini, Kamis (3/12) saham PPRO berada di level Rp 108 per saham atau naik 116 persen dalam waktu 1 bulan.
ADVERTISEMENT
Deni mengatakan kenaikan harga saham tersebut tidak terlepas dari pemangkasan suku bunga acuan oleh BI. Investor kemudian melihat kebijakan bank sentral tersebut sebagai sinyal positif bagi sektor properti.
“Terutama untuk akhir tahun ini. Ini salah satu yang membuat beberapa waktu itu ada memengaruhi nilai saham,” ujarnya.
Ilustrasi KPR. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Sebelumnya, Deni juga menjelaskan bahwa melejitnya harga saham PPRO murni merupakan pergerakan pasar, bukan campur tangan perseroan. Menurutnya, manajemen selama ini hanya berusaha untuk memperbaiki sisi fundamental perseroan.
“Memang kalau kita lihat, pergerakan saham ini sepenuhnya tergantung oleh pasar. Kami memperbaiki beberapa hal termasuk fundamental kita perbaiki secara internal,” ujar Deni dalam Public Expose Virtual, Kamis (3/12). Ke depan, Deni berkomitmen untuk terus memperbaiki sisi fundamental perseroan dari segi bisnis, marketing hingga operasional.
ADVERTISEMENT