BI: Pengembangan Ekonomi Syariah Butuh Dukungan Teknologi Digital

31 Oktober 2020 19:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bisnis syariah. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bisnis syariah. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bank Indonesia telah menyelenggarakan Festival Ekonomi Syariah Indonesia atau Indonesia Syariah Economic Festival (ISEF) ke-7 tahun 2020 secara virtual. Kick off acara tersebut telah dimulai sejak 7 Agustus 2020, sedangkan puncak acara dihelat pada 27–31 Oktober 2020.
ADVERTISEMENT
Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Anwar Bashori mengatakan, gelaran ISEF secara virtual membuktikan bahwa potensi ekonomi syariah sangat besar dan memerlukan dukungan sektor digital.
“Jadi pengembangan mata rantai industri dan ekonomi halal itu perlu diintegrasikan dengan teknologi digital guna mengakselerasi keuangan syariah. Ini kekuatan digital diperlukan apalagi di era pandemi,” ungkap Anwar dalam Closing Ceremony ISEF ke-7 secara virtual, Sabtu (31/10).
Menurut Anwar, penyelenggaraan ISEF ke-7 secara virtual justru memberikan banyak kemanfaatan. Dari jumlah event misalnya, event ISEF tahun ini tercatat naik 681 persen dibanding gelaran tahun lalu. Tahun ini ISEF mempunyai 211 event, dibandingkan tahun lalu yang hanya 27 event.
Termasuk juga total peserta yang naik 979 persen. “Tahun ini pesertanya 431 ribu ya. Dibanding hanya 40 ribu (tahun lalu). Kemudian juga lelang wakaf meningkat pesat, sedangkan dari biaya (penyelenggaraan) menurun signifikan. Dari biaya turun tapi kemanfaatannya naik,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dengan meningkatnya jumlah pengunjung, Anwar menyatakan bahwa penyelenggaraan ISEF secara virtual juga bisa digunakan sebagai sarana yang efektif untuk meningkatkan literasi dan awareness masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah.
“(Event ini) tidak kalah penting sebagai sarana efektif untuk peningkatan literasi dan awareness masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah. Karena literasi masih perlu didorong karena masih cukup rendah. Hal ini memperlihatkan komitmen Indonesia untuk menjadi centre of excellent ekonomi syariah dunia,” tandasnya.