BI Proyeksi Indeks Manufaktur RI Menguat ke 54,18 Persen di Kuartal III 2024

18 Juli 2024 13:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses produksi dan perakitan motor listrik merek ALVA di pabrik berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. Foto: ALVA Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Proses produksi dan perakitan motor listrik merek ALVA di pabrik berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. Foto: ALVA Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bank Indonesia (BI) melaporkan kinerja Lapangan Usaha (LU) Industri Pengolahan atau manufaktur pada kuartal II 2024 mencapai 51,97 persen. Angka ini masih menunjukkan fase ekspansi (di atas 50 persen).
ADVERTISEMENT
Namun demikian, indeks manufaktur tersebut menunjukkan perlambatan jika dibandingkan kuartal I 2024 yang sebesar 52,80 persen maupun kuartal II 2023 yang sebesar 52,93 persen.
Sementara pada kuartal III 2024, BI memperkirakan kinerja LU Industri Pengolahan diperkirakan kembali meningkat, tercermin dari PMI-BI yang tercatat sebesar 54,18 persen. Berdasarkan komponen pembentuknya, seluruh komponen diperkirakan meningkat dan berada pada fase ekspansi dengan indeks tertinggi pada komponen Volume Produksi, diikuti Volume Persediaan Barang Jadi dan Volume Total Pesanan.
Seluruh Sub-LU juga diperkirakan berada pada fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada Industri Pengolahan Tembakau, diikuti Industri Furnitur dan Industri Barang Galian Bukan Logam.
Berdasarkan komponen pembentuk PMI-BI di kuartal II 2024, mayoritas komponen berada pada fase ekspansi dengan indeks tertinggi pada Volume Produksi, diikuti Volume Persediaan Barang Jadi dan Volume Total Pesanan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, komponen Kecepatan Penerimaan Barang Pesanan Input meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Berdasarkan Sublapangan Usaha (Sub-LU), sebagian besar Sub-LU berada pada fase ekspansi dan menopang kinerja PMI-BI, dengan indeks tertinggi pada Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki, diikuti Industri Pengolahan Tembakau, serta Industri Mesin dan Perlengkapan.
"Perkembangan PMI-BI tersebut sejalan dengan perkembangan kegiatan LU Industri Pengolahan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia yang berada pada fase ekspansi, dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 1,65 persen," Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Kamis (18/7).