BI Proyeksi Industri Manufaktur RI Kembali Ekspansi di Kuartal II 2024

22 April 2024 12:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi produksi di pabrik Daihatsu Jepang. Foto: Nikkei
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi produksi di pabrik Daihatsu Jepang. Foto: Nikkei
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bank Indonesia (BI) memproyeksi kinerja lapangan usaha industri pengolahan atau manufaktur (Prompt Manufacturing Index/PMI-BI) kembali mencatatkan ekspansi sebesar 54,31 persen di kuartal II 2024.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan komponen pembentuknya, seluruh komponen diperkirakan berada pada fase ekspansi dengan indeks tertinggi terjadi pada komponen Volume Persediaan Barang Jadi, Volume Produksi, dan Volume Total Pesanan," ujar Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Senin (22/4).
Seluruh Sublapangan Usaha (Sub-LU) juga diperkirakan berada pada fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki, diikuti oleh Industri Pengolahan Tembakau, serta Industri Mesin dan Perlengkapan.
Infografis (Prompt Manufacturing Index/PMI-BI). Foto: Bank Indonesia
Pada kuartal I 2024, PMI-BI juga tercatat di level ekspansi yakni 52,80 persen atau meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya 51,20 persen. Berdasarkan komponen pembentuk PMI-BI, sebagian besar komponen meningkat dan melanjutkan fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada Volume Persediaan Barang Jadi, diikuti Volume Total Pesanan dan Volume Produksi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Sub-LU, mayoritas Sub-LU masih berada pada fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada Industri Pengolahan Tembakau, diikuti Industri Tekstil dan Pakaian Jadi, serta Industri Logam Dasar.
Perkembangan PMI-BI tersebut sejalan dengan perkembangan kegiatan LU Industri Pengolahan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia yang juga berada pada fase ekspansi, dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 1,71 persen.