BI Proyeksi Nilai Transaksi E-Commerce Tembus Rp 395 Triliun di Akhir 2021

22 Juli 2021 19:28 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi memesan makanan secara online. Foto: Melly Meiliani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memesan makanan secara online. Foto: Melly Meiliani/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) memproyeksikan nilai transaksi e-commerce di Indonesia tembus Rp 395 triliun atau naik 48,4 persen secara year on year (yoy) hingga akhir 2021. Prediksi ini menyusul makin meningkatnya aktivitas transaksi di plaftorm marketplace, terutama di masa pandemi.
ADVERTISEMENT
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan nilai transaksi e-commerce pada kuartal I dan II 2021 meningkat 63,36 persen yoy menjadi Rp 186,75 triliun. Sementara itu, nilai transaksi Uang Elektronik (UE) pada kuartal I dan II 2021 meningkat 41,01 persen yoy mencapai Rp 132,03 triliun dan diproyeksikan tumbuh 35,7 persen mencapai Rp 278 triliun untuk keseluruhan tahun ini.
Demikian pula, nilai transaksi digital banking pada kuartal I dan II 2021 meningkat 39,39 persen yoy menjadi Rp 17.901,76 triliun dan diproyeksikan meningkat 30,1 persen yoy mencapai Rp 35.600 triliun untuk keseluruhan tahun 2021.
"Transaksi ekonomi dan keuangan digital tumbuh tinggi seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking," ujarnya dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (22/7).
ADVERTISEMENT
Menurut dia, BI terus mempercepat digitalisasi sistem pembayaran untuk akselerasi ekonomi keuangan digital dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional, sesuai BSPI 2025 dalam rangka mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan yang inklusif dan efisien, antara lain peningkatan transaksi dan perluasan merchant QR Code Indonesian Standard (QRIS), penyaluran bansos Pemerintah, penguatan ekosistem industri sistem pembayaran.
Di sisi tunai, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Juni 2021 mencapai Rp 832,4 triliun, meningkat 11,74 persen yoy. Pihaknya juga memastikan ketersediaan uang Rupiah untuk memenuhi kebutuhan uang masyarakat di seluruh wilayah NKRI dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.