BI: Santer Virus Corona, Dana Asing Keluar Rp 980 Miliar

24 Januari 2020 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur BI Perry Warjiyo saat saat Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). 
 Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur BI Perry Warjiyo saat saat Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) mencatat adanya dana asing yang keluar dari Indonesia (outflow). Hal ini karena adanya isu virus corona yang mewabah hingga Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, dalam seminggu ini terjadi outflow sebesar Rp 980 miliar melalui instrumen saham sejak 16-23 Januari 2020. Virus corona pun dinilai mempengaruhi pasar keuangan global.
“Ini juga berkaitan dengan kenaikan ketidakpastian global akhir-akhir ini, yang berkaitan dengan risiko geopolitik maupun risiko yang terjadi karena kenaikan ketidakpastian di pasar, karena berita-berita mengenai corona virus dan segala macam,” ujar Perry usai Jumatan di Masjid Baitul Ihsan BI, Jakarta, Jumat (24/1).
Jika diakumulasikan sejak awal tahun ini hingga 23 Januari 2020 atau year to date, masih terjadi dana asing masuk ke Indonesia (inflow) mencapai Rp 25,79 triliun. Secara rinci, dana yang masuk ke SBN sekitar Rp 26,1 triliun dan ke saham Rp 2,57 triliun.
Ilustrasi dana asing. Foto: Pixabay/geralt
Namun terdapat dana keluar di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sebesar Rp 2,3 triliun. Perry bilang, outflow dari SBI ini telah beralih ke SBN.
ADVERTISEMENT
“Ya wajar, bahwa SBI yang jatuh tempo ini kemudian yang dibeli oleh asing, ya akhirnya itu bisa dikategorikan sebagai suatu outflow atau minus. Outflow bukan berarti keluar negeri, memang SBI nya enggak ada lagi, maka mengganti yang semula SBI kemudian beli SBN,” jelasnya.
Secara umum, Perry menilai investor masih memandang positif perekonomian Indonesia.
“Inflow membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat, pelaku pasar eksportir, importir juga terutama investor luar negeri atas confident terhadap ekonomi Indonesia yang membaik. Dan itu membawa inflow investasi portofolio ini,” tambahnya.