news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BI Sebut Indonesia Gagal Jadi Negara Maju Karena Pandemi COVID-19

14 Februari 2022 18:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga beraktivitas di rumahnya berlatar belakang hunian bertingkat di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (9/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Warga beraktivitas di rumahnya berlatar belakang hunian bertingkat di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (9/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) membeberkan adanya pandemi COVID-19 membuat Indonesia gagal bertransformasi sebagai negara berpenghasilan menengah ke atas.
ADVERTISEMENT
Kepala Departmen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Solikin Juhro, mengatakan sebelum pandemi atau tepatnya pada 2019, pendapatan per kapita Indonesia tercatat mulai naik. Namun, besaran itu kemudian turun di 2020 karena adanya COVID-19.
“Performa pertumbuhan saat itu telah mendorong pendapatan per kapita Indonesia masuk ke kategori negara berpenghasilan menengah ke atas. Sayangnya pandemi telah mengubah trajectory tersebut,” ujar Solikin dalam G20 Finance Track Side Event: Casual Talk On Digital Payment Innovation of Banking, Senin (14/2).
Meski demikian, Solikin memastikan bahwa pemerintah dan BI terus berkolaborasi untuk mendorong pemulihan ekonomi. Menurutnya. pemerintah dan BI telah melakukan sejumlah respons kebijakan untuk kembali memperkuat perekonomian yang terdampak pandemi. Harapannya kebijakan tersebut bisa terus mendorong pendapatan per kapita Indonesia ke level sebelum pandemi.
ADVERTISEMENT
Solikin pun optimistis dengan melihat tren pemulihan saat ini, Indonesia bisa lolos dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap) di 2036. Bahkan Indonesia diproyeksi akan menjadi negara berpenghasilan tinggi di 2045.
“Insyaallah kita bisa keluar dari jebakan kelas menengah di 2036 dan bisa mencapai target di 2045 menjadi negara berpenghasilan tinggi,” ujarnya.
Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR kepada pengendara mobil saat layanan tanpa turun (drive thru) di Bumame Farmasi, Mal Boxies123, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/2/2022). Foto: Arif Firmansyah/ANTARA FOTO
Berdasarkan data Bank Dunia, pendapatan per kapita Indonesia di 2019 tercatat USD 4.050. Sedangkan akibat pandemi di 2020, angka tersebut turun menjadi USD 3.870.
Dalam klasifikasi yang baru, Bank Dunia mengkategorikan negara berpenghasilan menengah ke bawah dengan rentang pendapatan USD 1.046-USD 4.095 dan kelompok penghasilan menengah ke atas di rentang USD 4.096-USD 12.695. Dengan klasifikasi ini, Bank Dunia pun menurunkan Indonesia dari kategori negara berpenghasilan menengah ke atas (upper middle income) pada 2019 menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah (lower middle income) di 2020.
ADVERTISEMENT