BI: Transaksi Uang Elektronik Tembus Rp 209,8 T di Kuartal III, Naik 45 Persen

19 Oktober 2021 18:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang elektronik. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang elektronik. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa transaksi online dan keuangan digital di Indonesia terus tumbuh. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan hingga kuartal III 2021 nilai transaksi uang elektronik tercatat naik 45,05 persen menjadi Rp 209,81 triliun.
ADVERTISEMENT
“Nilai transaksi Uang Elektronik (UE) sampai dengan triwulan III 2021 meningkat 45,05 persen (yoy) menjadi Rp 209,81 triliun, dan diproyeksikan meningkat 38,75 persen (yoy) hingga mencapai Rp 284 triliun untuk keseluruhan tahun 2021,” ujar Perry dalam Virtual Konferensi Pers RDG BI, Selasa (19/10).
Demikian pula dengan nilai transaksi digital banking. Sampai triwulan III 2021, nilai transaksi digital banking meningkat 46,72 persen (yoy) menjadi Rp 28.685,48 triliun. Angka ini diproyeksikan tumbuh 43,04 persen (yoy) mencapai Rp 39.130 triliun untuk keseluruhan tahun 2021.
Menurut Perry pesatnya pertumbuhan uang elektronik dan digital banking tersebut sejalan dengan meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring. Selain itu, tren keduanya juga didukung oleh perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital dan akselerasi digital banking.
ADVERTISEMENT
Melihat tren tersebut, Perry mengatakan Bank Indonesia pun terus mempercepat digitalisasi sistem pembayaran untuk mendukung akselerasi ekonomi keuangan digital nasional. Menurutnya BI terus mengakselerasi berbagai program digitalisasi sistem pembayaran, seperti perluasan QRIS, Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) dan reformasi regulasi, serta rencana implementasi BI-FAST.
Tidak hanya itu, BI juga memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dalam rangka pelaksanaan uji coba digitalisasi bantuan sosial (bansos) serta optimalisasi dan percepatan penyaluran bansos.
Adapun pertumbuhan uang elektronik dan transaksi digital banking tersebut juga tercatat melebihi pertumbuhan Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD). Perry merinci, per September 2021, UYD tercatat tumbuh 10,44 persen (yoy) atau mencapai Rp 841,73 triliun.
Bank Indonesia pun memastikan ketersediaan uang di seluruh wilayah Indonesia, dengan penguatan strategi distribusi uang dan pembukaan kembali layanan kas seiring dengan pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas di masing-masing daerah.
ADVERTISEMENT