Jokowi Minta Petani Jadi Kelompok Besar Biar Kuat Seperti Korporasi

7 Juni 2018 15:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi di Peresmian Program Kewirausahaan (Foto: Biro Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di Peresmian Program Kewirausahaan (Foto: Biro Setpres)
ADVERTISEMENT
Petani saat ini tidak lagi dapat bekerja secara sendiri karena sudah ada perkembangan teknologi dan berbagai sarana perekonomian. Petani sudah seharusnya berkumpul dan bekerja dalam satu kelompok besar untuk meningkatkan produksi pertanian yang akan berdampak pada kesejahteraan mereka.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo di hadapan para petani di Desa Majasari, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Dikutip dari rilis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Kamis (7/6), Jokowi menegaskan kelompok petani harus besar tak bisa lagi seperti Gapoktan (Gabungan Kelompok Petani) dan Poktan.
"Memang sebelumnya ada Gapoktan dan Poktan, penting organisasi seperti ini. Tetapi untuk bisa kita menang dalam bersaing, kelompoknya tidak bisa kecil-kecil seperti Gapoktan dan Poktan," kata Jokowi saat meresmikan program kewirausahaan dan digitalisasi sistem pertanian sebagai upaya mewujudkan korporasi petani.
"Kelompoknya harus besar seperti yang kita lihat di cara-cara kerja perusahaan besar atau korporasi. Harus dalam jumlah besar," lanjut dia.
Jokowi di Peresmian Program Kewirausahaan (Foto: Biro Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di Peresmian Program Kewirausahaan (Foto: Biro Setpres)
Kepala Negara mendorong para petani untuk bersama-sama pemerintah membenahi sektor pertanian nasional. Sebab di masa mendatang, pangan merupakan salah satu komoditas yang akan menjadi rebutan negara manapun.
ADVERTISEMENT
"Negara-negara yang tidak memiliki ketahanan pangan akan bingung. Artinya peran petani akan menjadi semakin penting ke depan, menjadi semakin strategis di seluruh belahan dunia termasuk Indonesia," ucap Jokowi.
Jokowi di Peresmian Program Kewirausahaan (Foto: Biro Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di Peresmian Program Kewirausahaan (Foto: Biro Setpres)
Jokowi yakin sebenarnya para petani mampu bekerja selayaknya perusahaan-perusahaan besar beroperasi. Namun, ia menyebut satu syarat yang harus dipenuhi, yakni para petani harus mau berkumpul dalam sebuah organisasi besar dan bersama-sama meningkatkan produktivitas.
Mitra BUMDes Bersama (MBB) yang telah menjadi proyek percontohan di daerah tersebut misalnya, merupakan upaya pemerintah dalam membentuk wadah besar bagi para petani sekitar. Para petani diharapkan untuk dapat bergabung dan mengambil manfaat dari adanya wadah binaan BUMN itu.
"Ini adalah sebuah contoh pertama yang akan saya ikuti, saya lihat, selama 6 bulan ke depan. Kalau ini berjalan dengan baik, kita akan lakukan di seluruh Tanah Air dalam mengorganisasi petani," paparnya.
Jokowi di Peresmian Program Kewirausahaan (Foto: Biro Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di Peresmian Program Kewirausahaan (Foto: Biro Setpres)
"Karena setelah kita pelajari, keuntungan terbesar dari pertanian itu didapat bukan dari pratanam, atau saat menanam, tetapi yang paling banyak adalah di pascapanennya," tegas Jokowi.
ADVERTISEMENT
MBB dalam praktiknya memfasilitasi para petani untuk menjual berasnya dan mengemasnya ke dalam kemasan yang menarik. Setelahnya produk-produk pertanian itu akan didistribusikan dan dipasarkan melalui pasar daring.
Menurut Jokowi, dengan cara itu para petani akan mendapat keuntungan yang jauh lebih besar.
"Nantinya beras-beras yang ada bisa berada pada posisi beras premium, harganya beda. Kemudian menjualnya juga tidak lewat tengkulak," jelasnya.
"Petani tidak dapat apa-apa kalau caranya seperti ini. Kalau petani bisa berjualan beras baru di situlah petani bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak," tutur Jokowi.
Turut hadir mendampingi Jokowi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Agum Gumelar.
ADVERTISEMENT