Biaya Nikah dari Utang? Perhatikan Tips Keuangan Ini

11 Februari 2020 7:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menikah mengurangi resiko demensia. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Menikah mengurangi resiko demensia. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Menikah tanpa berutang memang jadi keinginan yang diidamkan. Namun, terkadang harapan tak selalu sesuai dengan ekspektasi.
ADVERTISEMENT
Sebab dikarenakan satu dan lain hal, Anda mesti menutupi pengeluaran persiapan pernikahan dengan berutang. Lalu, bagaimana mengelola keuangan menikah dengan berutang ini?
Perencana Keuangan sekaligus Founder ZAP Finance, Prita Hapsari Ghozie menekankan, pasangan sebetulnya boleh saja berutang untuk menikah, namun mesti selektif. Yaitu hanya untuk kebutuhan yang esensial, bukan sekadar gengsi atas gaya hidup.
“Jika terpaksa berutang pastikan untuk hal yang esensial, bukan karena tidak mampu melawan lifestyle,” ujar Prita kepada kumparan, Selasa (11/2).
Jumlah utang yang ideal untuk biaya menikah pun, kata dia, tak boleh lebih dari setengah bujet untuk biaya pernikahan.
Perencana Keuangan sekaligus founder ZAP Finance, Prita Hapsari Ghozie. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Sementara untuk cicilan utang pernikahan itu, ia menyarankan nantinya memanfaatkan angpau yang diperoleh. Setelahnya, baru dari tabungan pribadi hingga gaji.
ADVERTISEMENT
“Upayakan dari angpau, berikutnya dari tabungan pribadi, lalu dari gaji. Kalau no utang, angpau bisa buat DP Rumah ya,” ujar Prita.
Untuk meminimalisir utang saat pernikahan, Prita mengingatkan agar pasangan mempersiapkan biaya pernikahan dengan sebaik-baiknya.
Tiap individu bahkan perlu memiliki pos anggaran khusus sebagai tabungan pernikahan. Terlebih apabila seseorang ingin menikah namun belum tau kapan pernikahan akan dilangsungkan.
“Maunya sih minimal 1 tahun before ya. Tapi kadang namanya jodoh enggak tahu juga. Jadi saat start kerja, ada baiknya mulai bikin pos dana pernikahan," ucapnya.