Bidik Milenial, SiMUDA OJK Capai Rp 12,4 Miliar

30 Juli 2019 11:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deputi Komisioner Bidang Edukasi Dan Perlindungan Konsumen OJK Tirta Segara di Acara AKSIMUDA Cerdas Menabung di Auditorium BPPT, Jakarta, Selasa (30/7). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Deputi Komisioner Bidang Edukasi Dan Perlindungan Konsumen OJK Tirta Segara di Acara AKSIMUDA Cerdas Menabung di Auditorium BPPT, Jakarta, Selasa (30/7). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini terus berupaya menggalakkan inklusi keuangan termasuk di kalangan milenial. Menggandeng beberapa perbankan, program Simpanan Mahasiswa dan Anak Muda (SiMUDA) telah mencapai Rp 12,4 miliar per 30 Juni 2019.
ADVERTISEMENT
Deputi Komisioner Bidang Edukasi Dan Perlindungan Konsumen OJK Tirta Segara mengatakan, program itu diharapkan bisa menjadi penggerak ekonomi dan program melek keuangan di masyarakat. Utamanya pada pelajar.
“Dalam membangun budaya menabung, OJK telah menginisiasikan simpanan pelajar PAUD sampai SMA, para mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan aksi muda ini, sebagai bentuk komitmen OJK, kementerian/lembaga terkait industri jasa keuangan,” ujar Tirta di Acara AKSIMUDA Cerdas Menabung di Auditorium BPPT, Jakarta, Selasa (30/7).
Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMUDA) adalah program tabungan yang diinisiasi oleh OJK untuk kelompok usia 18-30 tahun dengan dilengkapi fitur asuransi dan/atau produk investasi yang ditawarkan oleh perbankan di Indonesia.
Tirta melanjutkan, para milenial itu nantinya tak hanya sadar atas pentingnya tabungan di masa kini, namun investasi di masa mendatang. Untuk itulah, SiMUDA memiliki produk yang beragam.
ADVERTISEMENT
“Untuk Aksi MUDA ini sekalian menabung uang di bank, ada nabung emas, saham atau reksa dana. Nabung untuk perlindungan dan masa tua masing-masing,” kata dia.
Ketua OJK Wimboh Santoso Foto: Istimewa
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengamini hal itu. Ia pun mengusulkan agar aksi menabung ini terus bisa diperluas tak hanya di 47 universitas yang ada sekarang. Namun, di seluruh pelosok Indonesia.
“Kita perluas ke seluruh daerah, seluruh universitas agar seluruh mahasiswa siap agar kalau ada produk keuangan baru dan produk (investasi) yang potensinya besar,” paparnya.
Pelaksanaan AKSiMUDA didasarkan pada data statistik tahun 2019 yang menunjukkan proyeksi jumlah penduduk Indonesia untuk kelompok pemuda berusia 15-29 tahun yaitu sebesar 65,8 juta atau sekitar 24,6 persen dari total penduduk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, data statistik pendidikan tinggi tahun 2018 menunjukkan jumlah mahasiswa terdaftar mencapai 9,8 juta orang.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK tahun 2016 menunjukkan bahwa pemuda (usia 18-35 tahun) memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang relatif lebih tinggi.
Hal itu, dibandingkan dengan kelompok usia lainnya secara nasional yaitu tingkat literasi sebesar 32,1 persen (usia 18-25 tahun) dan 33,5 persen (usia 26-35 tahun), dan tingkat inklusi keuangan sebesar 70,0 persen (usia 18-25 tahun) dan 68,4 persen (usia 26-35 tahun).