Bilateral dengan Jepang, Menteri PUPR Bahas Empat Kerja Sama Infrastruktur

28 September 2024 10:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melakukan bilateral meeting dengan Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transport dan Pariwisata (MLITT) Jepang Tetsuo Saito terkait kerja sama infrastruktur. Foto: Dok Kementerian PUPR
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melakukan bilateral meeting dengan Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transport dan Pariwisata (MLITT) Jepang Tetsuo Saito terkait kerja sama infrastruktur. Foto: Dok Kementerian PUPR
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR), Basuki Hadimuljono dalam kunjungan kerjanya ke Jepang melakukan bilateral meeting dengan Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transport dan Pariwisata (MLITT) Jepang Tetsuo Saito pada Kamis, (26/9).
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan ini, Basuki mendiskusikan empat agenda kerja sama infrastruktur antara Indonesia dan Jepang
Pertama, Basuki memaparkan tentang tindak lanjut atas inisiasi World Water Forum ke-10 yang telah dilaksanakan di Bali, Indonesia pada Mei 2024 lalu. Basuki pun menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh Pemerintah Jepang dalam pelaksanaan World Water Forum ke-10.
“Salah satu hasilnya, Pemerintah Indonesia mengusulkan Hari Danau Dunia yang dipilih pada 27 Agustus sebagai pengingat diselenggarakannya World Lake Conference Tahun 1984. Di Jepang, kami pun akan mempelajari pola pengelolaan dan konservasi danau berkelanjutan dengan mengunjungi Danau Biwa,” kata Basuki.
Kedua, Basuki juga menyampaikan telah bertemu Sekjen Japan Water Forum, Toshiro Takemura untuk membahas persiapan pelaksanaan Asia Pasific Water Summit (APWS) ke-5 pada 2027 mendatang. Dalam APWS ke-5, Pemerintah Indonesia kembali dipercaya sebagai tuan rumah dan siap bekerjasama dengan Pemerintah Jepang.
ADVERTISEMENT
Basuki mewakili Pemerintah Indonesia telah menandatangani Letter of Intent (LoI) bersama dengan Japan Water Forum.
“Saya yakin APWS ke-5 akan menjadi platform penting untuk menindaklanjuti hasil Water World Forum ke-10. Oleh karena itu, saya akan melakukan konsolidasi dan menindaklanjuti LOI untuk didetailkan ke dalam Memorandum of Understanding (MOU) yang memuat tema, sub tema, tahapan, waktu dan kepanitiaan bersama mulai awal 2025 yang akan datang," kata Basuki.
Selain itu, Basuki juga berterimakasih atas dukungan Pemerintah Jepang dalam pembentukan Center of Excellence Ketahanan Air dan Iklim melalui JICA.
Kementerian PUPR melalui Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia juga telah menandatangani MoU Sabo Technical Center (STC) bersama dengan Kepala Perwakilan JICA di Indonesia pada World Water Forum ke-10.
ADVERTISEMENT
Kerja sama tersebut dilakukan untuk memperkuat STC agar menjadi Pusat Pelatihan Teknologi Sabo dan menjadi bagian dari Center of Excellence dalam Ketahanan Air dan Iklim yang dapat dimanfaatkan oleh negara-negara Asia Pasifik dan Afrika.
Sebagai agenda keempat, Basuki menyampaikan permohonan dukungan tenaga ahli quality assurance (penjaminan mutu) dalam pelaksanaan pembangunan IKN.
Menurut Basuki, hal tersebut sangat membantu Pemerintah Indonesia untuk memastikan bahwa pembangunan IKN sebagai sebuah kota telah memenuhi standar kualitas yang tinggi.
Turut mendampingi Menteri Basuki yakni Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Perekayasa Ahli Utama Ditjen SDA Arie Setiadi Moerwanto, Kepala BWS Kalimantan IV Yosiandi Radi.
ADVERTISEMENT
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio