com-Ilustrasi UMKM

Bingung Mau Ekspor Apa? Begini Tips buat UMKM Pilih Produk Sesuai Selera Pasar

29 Juli 2022 21:12 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
12
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi UMKM Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi UMKM Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pelaku UMKM seringkali dihadapkan dengan dilema jika ingin mencoba merambah pasar internasional. Salah satunya ketika menentukan produk apa yang sesuai dan bisa diminati oleh pasar internasional, yang seleranya tentu berbeda antar negara.
ADVERTISEMENT
Co-Founder Java Fresh, Swasti Adicita Karim, menjelaskan berdasarkan pengalamannya mengekspor buah-buahan sejak tahun 2014 silam, menentukan produk harus melihat potensi yang bisa menjawab keresahan pasar tujuan ekspor.
Swasti pun melihat setidaknya ada tiga poin utama yang saling berhubungan atau beririsan dalam menentukan produk ekspor. Pertama, what the world needs, atau produk apa saja yang sebenarnya dunia sedang butuhkan.
"Mungkin bisa lihat dari tren lifestyle-nya, statistik ekonomi, statistik data populasi, kondisi politik, marketing pain points-nya. Misalnya kondisi sekarang semua serba online mungkin ya," jelasnya saat Master Class Batch 2, Jumat (29/7).
Dia pun mencontohkan, saat pandemi COVID-19 beberapa produk yang sangat dibutuhkan masyarakat seperti perlengkapan interior untuk membuat Home Office atau pakaian-pakaian untuk orang bekerja di rumah, bisa menjadi produk ekspor yang tepat.
ADVERTISEMENT
Lalu poin kedua, lanjut Swasti, adalah what people are willing to pay for. Dia menjelaskan, pelaku usaha harus tahu seberapa besar ketertarikan dan kemampuan pasar untuk membeli produk yang ditawarkan.
"Orang tuh mau bayar berapa sih untuk barang ini, kita harus lihat kompetitornya siapa, masuknya dari mana, harganya berapa, production cost kita sendiri berapa, masuk atau enggak ke range harga yang mereka bisa terima," tuturnya.
Selanjutnya, poin ketiga adalah what we good at. Swasti menegaskan, pelaku UMKM juga harus mempertimbangkan kemampuannya sendiri dalam produksi dan pengiriman untuk memenuhi permintaan calon pasar atau pembeli.
"Ini juga sangat penting, jadi balik lagi kita punya kapasitas berapa, kita bisa kirimkan dengan kualitas yang baik dengan harga yang tepat, apakah harus membuat produk baru atau kita harus bisa meningkatkan kualitas produk yang sudah ada," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Cara Tentukan Pasar dan Pembeli Potensial
Adapun untuk bisa meriset produk yang sesuai dengan selera pasar, pelaku UMKM juga bisa sekaligus menetapkan calon pasar atau pembeli potensial. Swasti berkata, para pelaku usaha bisa memanfaatkan informasi dasar melalui internet.
"Aku biasanya mulai dari Google karena bisa ketahuan, bisa cari sesimpel importir buah di Cina, importir buah di Eropa atau Belanda. Dari situ kita makin dalam, muncul ternyata ada yang cari buah di Alibaba, Amazon, atau ketemu toko-toko buah bisa kita ajak ngobrol,"
Co-Founder Java Fresh Swasti Adicita Karim di Master Class Batch 2, Jumat (29/7). Foto: Dok. Istimewa
Swasti melanjutkan, selain mencari informasi pembeli di internet, pelaku UMKM juga bisa datang langsung ke acara internasional, misal expo atau pameran produk makanan, fashion, dan produk spesifik lainnya yang mengumpulkan pelaku usaha dan pembeli di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Selain datang ke acara internasional, agenda pameran produk juga biasanya difasilitasi oleh asosiasi, lembaga atau badan pemerintahan. Swasti menjelaskan, bentuknya seperti business matching yang sangat bisa dimanfaatkan pelaku UMKM.
Lalu tips terakhir mencari pasar potensial adalah market visit, atau mengunjungi langsung pasar di negara tujuan ekspor. Tujuannya untuk melihat kriteria produk yang dibutuhkan pembeli lokal di sana, melihat persaingan pasar, serta bisa juga langsung berkenalan dengan calon pembeli potensial.
"Kita datang ke market-nya atau dalam artian kalau jualan baju ya datang ke grosir baju atau datang ke tempat industri fashion di negara tersebut. Kalau buah bisa datang pasar buah, produk-produk lain pun pasti ada sentra-sentranya," tutur Swasti.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten