Bio Farma Siapkan Capex Rp 3,1 Triliun di Tahun 2022

23 Mei 2022 14:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Melihat proses produksi vaksin corona di Gedung 43 Bio Farma Bandung, Jawa Barat. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Melihat proses produksi vaksin corona di Gedung 43 Bio Farma Bandung, Jawa Barat. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Induk holding farmasi BUMN, PT Bio Farma, menganggarkan belanja modal (capital expenditure) atau capex senilai Rp 3,1 triliun pada tahun ini.
ADVERTISEMENT
Anggaran belanja modal tersebut termasuk investasi dari dana Pernyataan Modal Negara (PMN), yang diberikan pada akhir tahun 2020 sebesar Rp 591,59 miliar.
"Secara keseluruhan alokasi ini terbagi untuk anak induk perusahaan. Capex Bio Farma sebagai parenting company sebesar Rp 1,877 triliun, Kimia Farma sebesar Rp 1,152 triliun, dan Indofarma sebesar Rp 72,7 miliar rupiah," ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR virtual, Senin (23/5).
Honesti mengatakan, belanja modal tersebut dilakukan secara bertahap, termasuk program-program yang telah disampaikan kepada Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan sebagai pelaporan dana PMN.
Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Bio Farma 2022, kebutuhan vaksin Covid-19 2022 terkait penugasan tercatat sebesar Rp 6,9 triliun.
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Ada beberapa produk yang menjadi target internal Bio Farma di mana anak perusahaan mendapat target produk baru dalam bentuk penjualan.
ADVERTISEMENT
"Adanya indikator Bio Farma melanjutkan kebutuhan global atas vaksin yakni permintaan final produk dan Bulk nOPV2 senilai RP 1,1 triliun," katanya.
Revenue produk baru untuk masing-masing anak holding Bio Farma yakni 10 produk alat kesehatan dan herbal/natex untuk Indofarma sebesar Rp 103,7 miliar, 54 produk Farma untuk Kimia Farma sebesar Rp 41,73 miliar, serta vaksin MMR Rp 3 miliar dan vaksin BUMN untuk Bio Farma sebesar Rp 622 miliar.