Bisnis Air Mineral Yusuf Mansur: Beli Mesin Rp 100 M, Bangun Pabrik Rp 125 M

25 Juni 2021 7:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
Yusuf Mansur meneken kerja sama pengembangan bisnis air mineral PT Apel Mas Indonesia, dengan sejumlah calon investor. Foto: Dok. Yusuf Mansur
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Mansur meneken kerja sama pengembangan bisnis air mineral PT Apel Mas Indonesia, dengan sejumlah calon investor. Foto: Dok. Yusuf Mansur
ADVERTISEMENT
Bisnis air mineral milik Ustaz Yusuf Mansur, PT Apel Mas Indonesia (AMI), makin agresif melakukan ekspansi usaha. Selain membeli mesin produksi senilai Rp 100 miliar, juga akan membangun pabrik dengan nilai investasi Rp 125 miliar.
ADVERTISEMENT
Yusuf Mansur menyatakan, pembangunan pabrik air mineral itu diawali dengan penandatanganan kontrak kerja sama senilai Rp 125 miliar dengan PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BBS). "Investasi kontrak tersebut akan digunakan untuk proyek pembangunan pabrik mineral PT AMI," kata Yusuf Mansur dalam perbincangan dengan kumparan, Kamis (24/6) malam.
Sebelumnya, PT Apel Mas Indonesia juga meneken kontrak dengan industri permesinan, Liming. Kontrak kerja sama itu untuk pengadaan mesin produksi senilai Rp 100 miliar. Pengadaan mesin baru dimaksudkan itu untuk melengkapi berbagai fasilitas dan infrastruktur, sehingga bisa meningkatkan kapasitas produksi air mineral.
Sementara itu mengutip pernyataan tertulis, PT Berkah Beton Sadaya Tbk makin rajin menggelontorkan investasi untuk meningkatkan performa perusahaan. Emiten berkode BEBS itu sudah mengikat berbagai kontrak untuk mengamankan sumber cadangan material kebutuhan proyek.
Ustaz Yusuf Mansur di Bank Muamalat Foto: Siti Maghfirah/kumparan
“Kerja sama yang kita lakukan dalam rangka mengamankan sumber cadangan material demi memenuhi banyaknya kontrak kerja yang harus dilaksanakan oleh BBS. Hal strategis lain, kontrak ini menjadikan stok kami melimpah sehingga tidak ada alasan bagi perusahaan untuk terhambat berproduksi,“ kata Direktur Utama BBS, Hasan Muldhani.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan melakukan MoU pengalihan kontrak kerja sama pengelolaan tambang batu dan penandatanganan kontrak jual beli bahan baku material alam senilai Rp 900 miliar pada 9 Juni 2021 lalu.
Yusuf Mansur sendiri mengaku turut memegang saham emiten BEBS tersebut. "Iya (sahamnya kecil) Rp 50 juta doang," ujar Yusuf Mansur pada kumparan.
Berdiri sejak Januari 2019, BBS telah mencatatkan laporan penjualan dan pendapatan di tahun 2020 sebesar Rp 110.70 miliar. Pendapatan usaha di tahun 2020 tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp 95,93 miliar atau sebesar 649,78 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 14,76 miliar.