Bisnis Daur Ulang: Lestarikan Lingkungan, Kembangkan Kemandirian

13 Juli 2021 12:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laju urbanisasi di kota besar dan kecil seluruh Indonesia memberikan dampak yang signifikan terhadap meningkatnya limbah sampah, terutama sampah plastik. Hingga kini, total produksi sampah nasional mencapai 67,8 juta ton.
Dengan jumlah sampah sebanyak ini, diperkirakan terdapat 185.703 ton sampah yang diproduksi setiap harinya. Bukan lagi hal yang mengagetkan mengingat penduduk Indonesia yang tercatat hingga akhir 2020 mencapai lebih dari 270 juta orang.
Fenomena gunungan sampah yang tak habis-habis tentunya perlu diperhatikan dan dikontrol. Jika tidak ada langkah berkelanjutan, tempat pembuangan akhir (TPA) tidak akan mampu menampung lebih banyak sampah lagi.
Berangkat dari permasalahan ini, muncul inisiatif dari beberapa insan kreatif untuk menanggulangi hal ini. Mereka adalah empat usaha mikro kecil (UMK) yang menggeluti bisnis daur ulang sampah dan tergabung dalam program Mitra Binaan Pertamina.
Sebagai bentuk dukungan bagi negeri, Pertamina merangkul UMK ini dan memberikan ragam pelatihan untuk membuat masing-masing usaha melaju secara optimal. Tak hanya peluang untuk berkembang, Pertamina juga memberikan lebih banyak ruang untuk penyebaran kesadaran terhadap masalah sampah di Indonesia.
Lantas, siapa saja UMK Mitra Binaan Pertamina dan orang-orang berhati mulia di baliknya?

Baso Craft

Andi Baso, pendiri Baso Craft. Dok. YouTube/kumparan.
Andi Baso, salah satu pegiat daur ulang sampah dari Makassar —yang merupakan inisiator Baso Craft— menerima kolaborasi dan pembinaan yang diberikan oleh Pertamina. Baso Craft telah bergabung bersama Pertamina sejak 2014 dan telah mendapatkan pelatihan di bidang strategi pemasaran, promosi, dan bantuan alat produksi.
Andi memulai kisahnya dengan alasan sederhana, yaitu tergerak dan terpanggil atas kepeduliannya terhadap lingkungan. Berlanjut hingga saat ini, Baso Craft telah menciptakan banyak kerajinan tangan yang memiliki nilai jual dari sampah botol plastik, pipa, jaring nelayan, dan masih banyak lagi.

Inspiration Craft

Hendra, pendiri Inspiration Craft. Dok. YouTube/kumparan.
Hendra merajut kisahnya dalam dunia daur ulang sampah sejak tahun 1990-an. Berawal dari hobinya terhadap paper embroidery yang ngetren di Eropa, Hendra belajar dari titik nol dan sampai sekarang, ia sudah menciptakan ribuan karya tangan dan telah menjadi pengajar bagi lebih dari 200 orang.
Inspiration Craft telah bergabung menjadi mitra UMK Pertamina dari 2018. Dari sana, Hendra mendapat peluang untuk mengekspansi Inspiration Craft di domisilinya, yaitu Jakarta, lalu juga ke daerah sekitarnya.

Citra Handicraft Blacu

Tri Retno, pendiri Citra Handicraft Blacu. Dok. YouTube/kumparan.
UMK yang dirangkul oleh Pertamina berikutnya datang dari Depok. Tri Retno yang hobi membuat kerajinan tangan akhirnya memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menjual karyanya.
Sejak 2012, Citra Handicraft Blacu telah mendapatkan pelatihan promosi produk dan perluasan pasar. Dengan kemitraan yang terus dijaga hingga sekarang, Retno dan usahanya telah menciptakan banyak varian produk; semuanya dari sampah kain perca.

Safina Quilt

Lily Handayani, pendiri Safina Quilt. Dok. YouTube/kumparan.
UMK mitra binaan Pertamina yang keempat berasal dari Kalimantan Timur. Safina Quilt dibangun oleh Lily Handayani, seorang guru musik yang memiliki talenta untuk mengolah kain perca bekas menjadi berbagai macam produk lewat metode quilting.
Lewat pelatihan dan pembinaan strategi marketing, pengembangan produk, serta teknik pengambilan foto untuk kebutuhan pemasaran; Pertamina mendorong Lily untuk memperluas audiensnya dengan media sosial dan marketplace.
Empat kisah dalam satu perjuangan, bersama Pertamina. Ya, Pertamina tak hanya mendukung bisnis, tetapi juga memberikan ruang yang lebih luas untuk menyebarkan kesadaran kepada masyarakat tentang permasalahan sampah.
Ikuti kisah para UMK bersama Pertamina, selengkapnya dalam video di atas atau klik di sini.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Pertamina