Bitcoin Sudah Seharga Rumah, Bappebti Ingatkan Investor Hati-Hati

18 Februari 2021 14:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bitcoin Foto: REUTERS/Dado Ruvic
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bitcoin Foto: REUTERS/Dado Ruvic
ADVERTISEMENT
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berinvestasi pada aset kripto atau Bitcoin. Lantaran, pergerakan harganya sangat fluktuatif.
ADVERTISEMENT
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Sahudi mengatakan, dari ribuan jenis aset kripto yang beredar di dunia, Bitcoin merupakan salah satu yang terpopuler.
Berdasarkan paparannya, pada 2012 nilai Bitcoin hanya setara USD 5-7 per keping, lalu sempat menjadi seharga USD 970 pada awal 2017. Kemudian, melonjak di perdagangan akhir 2017 menjadi USD 20.000 per keping.
Menariknya, memasuki awal 2018 harganya turun menjadi setara USD 13.657 per keping, bahkan sempat anjlok di awal 2019 menjadi USD 3.742 per keping. Pada awal 2020 harga kembali naik ke USD 8.400 per keping dan tren kenaikan ini terus berlanjut.
"Memang trennya meningkat saat ini, dan inilah yang menyebabkan banyak orang tertarik berinvestasi di aset kripto," ujar Sahudi dalam webinar Bappebti bertajuk Mengenal Perdagangan Fisik Aset Kripto di Indonesia, Kamis (18/2).
ADVERTISEMENT
Meski saat ini cukup menggiurkan untuk berinvestasi di aset kripto, namun ia mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati. Sebab melihat pergerakan harga Bitcoin saja, perubahannya bisa sangat drastis dari waktu ke waktu.
Adapun penurunan paling drastis terjadi pada akhir 2019 lalu, saat itu harga bitcoin menjadi USD 3.843 dari USD 13.657 selama setahun penuh.
"Ini terjadi penurunan cukup drastis," katanya.
Bitcoin Foto: Flickr
Sehingga aset uang kripto tak hanya berpotensi memberikan keuntungan yang besar, tetapi juga bisa menimbulkan kerugian yang besar. Sahudi bilang, tren harga Bitcoin kini sudah mencapai Rp 650 juta per 15 Februari 2021 lalu.
"Dalam nilai rupiah, bayangkan itu harganya sudah hampir sama dengan satu unit rumah, hati-hati ini makannya. Ini menarik memang, karena harganya terus meningkat, tapi bisa saja ke depan malah turun," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Sahudi bilang, jika ingin tetap berinvestasi pada aset kripto maka disarankan untuk investor memilih jenis kripto yang pergerakannya tidak terlalu fluktuatif, tapi trennya tetap menunjukkan kenaikan secara bertahap.
"Pilih aset kripto yang aman, yang secara gradual terus naik. Lihat jenis aset kritis yang secara tren harganya itu seperti emas, terus naik bertahap, itu yang memiliki keamanan investasi," ujarnya.