BKPM: Investor Mobil Listrik dari Eropa & Tiongkok Masuk Tahap Negosiasi

29 Juni 2022 15:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung BKPM Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gedung BKPM Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Indra Darmawan memberikan sinyal produsen mobil listrik dari Eropa dan Tiongkok saat ini tengah masuk tahap negosiasi untuk berinvestasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Indra mengatakan produsen-produsen mobil listrik dunia mulai melirik Indonesia dan mulai merealisasikan langkahnya untuk berinvestasi di Indonesia. Dia mencontohkan perusahaan teknologi internasional asal Taiwan Hon Hai Precision Industry Co. Ltd. atau Foxconn yang telah membuat MoU dengan Indonesia.
Indra mengungkap bahwa selain Foxconn, telah ada produsen lainnya yang bahkan sudah satu langkah lebih dekat untuk merealisasikan investasinya di Indonesia.
“Dan beberapa nama-nama lainnya dari Eropa dan juga dari Tiongkok sudah melangkah lebih dari MoU. Jadi sudah masuk ke tahap-tahap negosiasi,” kata Indra pada webinar bertajuk Ambisi Indonesia Kebangkitan Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik, Rabu (29/6).
Dia menilai hal tersebut mengindikasikan bahwa rencana-rencana produsen mobil listrik tersebut untuk merealisasikan investasi mereka di sektor mobil listrik maupun baterai listrik bisa terealisasi sesuai rencana.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Indra mengaku untuk merealisasikan investasi tersebut bukan masalah mudah. Dia mencontohkan ketika berhasil membuat kesepakatan investasi dari LG.
“Jadi pengalaman dari yang kami alami berinteraksi dengan LG, itu tidak kurang dari 25 kali negosiasi mengubah MoU perjanjian draft-nya sampai akhirnya dapat kesepakatannya,” jelasnya.
Bahkan, kata dia, untuk mendapatkan kesepakatan tersebut perlu tujuh hingga delapan kali pulang pergi Jakarta-Seoul hingga didapatkan kesepakatan.
“Jadi cukup keras juga untuk bisa sampai akhirnya mereka bisa merealisasikan. Kita tak akan berhenti dengan Korea, kita juga akan menggarap dari negara-negara lain,” pungkasnya.