news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BKPM Pastikan UMKM dan Usaha Lokal Terlibat di Proyek Pabrik Baterai Listrik

30 Desember 2020 13:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengendarai mobil listrik saat diluncurkan sebagai kendaraan dinas Kementerian Perhubungan di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (16/12).  Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengendarai mobil listrik saat diluncurkan sebagai kendaraan dinas Kementerian Perhubungan di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (16/12). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut pabrik baterai listrik di Indonesia yang digarap oleh konsorsium BUMN dan LG Group dari Korea Selatan ditargetkan dibangun pada semester I 2021.
ADVERTISEMENT
Proyek yang dikerjakan dari hulu hingga hilirnya ini bakal memakan biaya USD 9,8 miliar atau Rp 142 triliun. Karena proyek ini besar, kata dia pemerintah campur tangan untuk memastikan agar pengusaha lokal dan UMKM di daerah proyek ini berada tidak diabaikan.
"Kalau business to business ini biasanya pengusaha lokal diabaikan. Saya enggak mau kecolongan lagi. Makanya harus dilibatkan. Jadi kita kunci dulu di situ," kata Bahlil dalam konferensi pers virtual melalui BKPM TV, Rabu (13/12).
Karena itu, dalam proses negosiasi yang diakui Bahlil sempat alot dan panjang dengan Korea Selatan, pemerintah Indonesia meminta sejumlah kebijakan seperti pengolahan bijih nikel untuk bahan baku baterai ini minimal 70 persen menjadi prekursor dan katoda dilakukan di dalam negeri.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meluncurkan Command Center atau Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi (KOPI) di kantor BKPM, Jakarta, Senin (23/3). Foto: Dok. BKPM
Pemerintah Indonesia juga meminta Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam pengerjaan proyek ini diutamakan. Begitu tenaga kerjanya.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak ingin kalau business to business, negara tidak ikut, rambu rambu gak diatur negara," ujar dia.
Proyek ini akan dilakukan dari hulu ke hilir yang akan dilakukan oleh konsorsium BUMN dalam Indonesia Holding Battery bersama dengan LG Group yang juga menggaet sejumlah perusahaan seperti Hyundai.
BUMN yang berkongsi dalam Indonesia Holding Battery adalah MIND ID sebagai induk holding BUMN tambang, PT Aneka Tambang Tbk (Persero) atau ANTAM, PT PLN (Persero), dan PT Pertamina (Persero). Sedangkan perusahaan asingnya adalah LG Chem dan pabrikan China yaitu Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL).
"Ada dua lokasi pabriknya. Di hulu itu di Maluku Utara yang akan dikerjakan Antam karena dia yang punya Izin Usaha Pertambangannya. Di hilirnya akan dilakukan di Batang. Di sanalah nanti terjadi perpaduan bisnis dengan investor asing," ujar Bahlil.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, pada 18 Desember 2020 lalu, dilakukan penandatanganan antara BKPM dan LG Energy Solution di Seoul, Korea yang disaksikan oleh Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Energi Korea Selatan Sung Yun-mo.
Proyek kerja sama investasi ini merupakan hasil tindak lanjut pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Moon Jae In di Busan pada November 2019 lalu.