news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Blok Rokan Balik ke RI, Budiman Sudjatmiko Sempat Ragukan Nyali Jokowi

9 Agustus 2021 14:51 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Budiman Sudjatmiko saat diwawancara di kantor Google Indonesia, Jakarta, Sabtu (4/5). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Budiman Sudjatmiko saat diwawancara di kantor Google Indonesia, Jakarta, Sabtu (4/5). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Lapangan minyak raksasa Blok Rokan resmi dikelola Indonesia secara penuh melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Indonesia butuh waktu hampir seabad untuk mengembalikan pengelolaan blok yang sebelumnya dikuasai PT Chevron Pacific Indonesia selama 97 tahun.
ADVERTISEMENT
Selain Blok Rokan, salah satu aset yang lebih dulu kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi adalah tambang emas Freeport di tanah Papua pada 2018. Sebelumnya, selama puluhan tahun perusahaan tambang emas asal Amerika Serikat, Freeport McMoran, menguasai produksi tambang di sana melalui PT Freeport Indonesia.
Nyali Presiden Jokowi mengembalikan Freeport dan Blok Rokan ke Indonesia sempat diragukan Budiman Sudjatmiko. Hal tersebut diungkapkan dalam akun Twitter pribadinya.
Pada 2014 lalu, Budiman Sudjatmiko mengaku menyampaikan langsung ke Jokowi tentang harapannya kepada mantan Wali kota Solo itu agar melakukan hal-hal baik untuk Indonesia. Dalam prosesnya Jokowi menjadi Presiden pertama kali hingga saat ini, ada yang terwujud dan ada yang belum atau tidak sama sekali.
ADVERTISEMENT
"Tapi dari harapan-harapan saya, mengembalikan sumber daya alam yang dikuasai asing bukan di antaranya. Bukan karena enggak mau, tapi waktu itu saya ragu Pak @Jokowi berani," tulis Budiman dalam Twitter, Senin (9/8).
Alasan Budiman ragu kepada Jokowi karena di banyak negara berkembang, merebut hal-hal tersebut dari cengkeraman asing biasanya berujung pada kudeta. Budiman menyebut contoh yang terjadi pada Mossadegh di Iran, Jacobo Arbenz di Guatemala, Salvador Allende di Chile, Evo Morales di Bolivia, Bung Karno di Indonesia, dan lainnya.
Muasal Presiden Jokowi pidato menyebut Bipang Ambawang sebagai kuliner Lebaran. Foto: Youtube/Kementerian Perdagangan
Dari banyak kejadian merebut hal tersebut di masa lalu, kata Budiman, ada yang sukses, ada juga yang gagal, dan hanya sedikit yang berjalan mulus.
"Dengan kelebihan & kekurangannya Pak Jokowi, ambil jalan tipis terjal antara 2 jurang dalam di malam hari (serah terima Blok Rokan oleh CPI ke Pertamina). Saya adalah orang yang menghargai keberanian. Nyali bisa lebih mengubah sejarah dari orang-orang berilmu yang takut," lanjut Budiman.
ADVERTISEMENT
Politikus PDIP yang kini jadi Komisaris di BUMN ini memberikan ucapan kepada Jokowi untuk keberaniannya. Dia juga memberi selamat pada semua pihak karena banyak manfaat yang bisa didapat dari kembalinya sumber daya alam Indonesia yang dikuasai asing kembali ke Ibu Pertiwi.

Pertamina Rebut Blok Rokan Karena Bayar Mahal dan Kontrak Chevron Habis

Menoleh ke belakang, empat tahun menjelang habisnya masa kontrak PT Chevron Pacific Indonesia, Kementerian ESDM sebagai perwakilan pemerintah memberikan kesempatan kepada BUMN yaitu Pertamina untuk mengajukan penawaran untuk bisa mendapatkan Blok Rokan.
CPI sebagai kontraktor eksisting di Blok Rokan juga berhak mengajukan penawaran. Artinya, peluang CPI untuk memperpanjang operasionalnya di blok tersebut sangat terbuka.
Namun, pada akhir Juni 2018, Kementerian ESDM memutuskan Pertamina yang mendapatkan blok tersebut yang alih kelolanya dilakukan hari ini.
Ilustrasi kilang minyak Pertamina Blok Rokan. Foto: Pertamina
Salah satu alasan yang membuat Pertamina berhasil merebut Blok Rokan adalah karena penawaran yang diberikan perusahaan cukup fantastis yaitu mengajukan bonus tanda tangan sebesar USD 784 juta. Perusahaan juga menawarkan komitmen kerja pasti cukup besar ke pemerintah yaitu USD 500 juta. Hal ini juga diungkapkan Jokowi pada akun Facebook-nya.
ADVERTISEMENT
"Atas dasar pertimbangan bisnis dan ekonomi, pemerintah mempercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada PT Pertamina (Persero) dengan proposal pengajuan Signature Bonus sebesar USD 784 juta dan nilai komitmen pasti USD 500 juta," kata Jokowi.
Habisnya kontrak Freeport di Indonesia pada 2018 juga menjadi peluang Indonesia merebut harta karun emas ini dari perusahaan asing. Saat itu, PT Inalum (Persero) harus mengeluarkan biaya USD 3,85 miliar yang berasal dari utang USD 4 miliar.
Kini, pekerjaan besar menanti Pertamina. Blok Rokan yang sudah dikuras hampir 100 tahun, kondisi sumurnya sudah tidak lagi muda. Perusahaan harus bekerja keras agar bisa mempertahankan produksi minyak di sana demi menjaga ketahanan energi. Ratusan sumur pun siap dibor agar produksi Blok Rokan tak anjlok.
ADVERTISEMENT