Blok Rokan Diambil Pertamina, Karyawan Chevron yang Resign Dapat Miliaran Rupiah

8 Agustus 2021 19:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lapangan migas Blok Rokan akan dialihkan pengelolaannya dari PT Chevron Pacific Indonesia ke PT Pertamina (Persero). Foto: Dok. PT CPI
zoom-in-whitePerbesar
Lapangan migas Blok Rokan akan dialihkan pengelolaannya dari PT Chevron Pacific Indonesia ke PT Pertamina (Persero). Foto: Dok. PT CPI
ADVERTISEMENT
Dalam hitungan beberapa jam lagi, pengelolaan Blok Rokan yang selama lebih dari setengah abad dipegang PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) akan pindah ke tangan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Sejumlah karyawan CPI yang memilih resign pun mendapatkan pesangon miliaran rupiah.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan Edi, salah satu pekerja CPI. Menurutnya, hampir 95 persen karyawan CPI memilih melanjutkan kerja dengan PHR. Namun, dia dan 19 karyawan lainnya memilih tidak bergabung alias bersedia di-PHK dengan bayaran pesangon miliaran rupiah.
"Uang tolak ada sekitar miliaran Rupiah juga. Setelah resign mungkin buka usaha saja dari uang tolak tersebut,” kata Edi kepada Selesar Riau, mitra kumparan, Minggu (8/8).
Edi mengatakan, CPI memang memberikan pilihan ke karyawannya untuk melanjutkan gabung ke PHR atau PHK. Menurut dia, bagi karyawan CPI yang memilih ke PHR, gajinya akan dipotong setengah. Karena itu, dia memilih diberhentikan saja dan menerima pesangon besar yang akan digunakan untuk membuka usaha.
“Teman-teman yang melanjutkan hubungan kerja di Pertamina, gajinya dipotong setengah. Karena masa pensiun (saya) juga tinggal beberapa tahun lagi, makanya memilih resign aja. Jika dialihkan ke PHR, gaji yang didapat karyawan dipotong setengahnya. Ada sekitar 20 karyawan memilih resign dari total 3.543 orang," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
PHR akan resmi mengelola Blok Rokan mulai besok, Senin (9/8) pukul 00:01 WIB. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pun mengadakan seremonial dengan pihak terkait untuk peristiwa bersejarah malam ini, pukul 22:00 WIB.
Pertamina resmi mendapatkan Blok Rokan pada akhir Juni 2018 setelah mengalahkan tawaran CPI. Kala itu, Pertamina menang salah satunya karena mengajukan bonus tanda tangan sebesar USD 784 juta. Perusahaan juga menawarkan komitmen kerja pasti cukup besar ke pemerintah yaitu USD 500 juta.
Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin mengatakan, jelang hitungan jam, PHR akan resmi mengelola Blok Rokan. Prosesi alih kelola akan dilaksanakan pada 9 Agustus 2021 pukul 00.01 WIB.
ADVERTISEMENT
"Hingga hari ini Sabtu, 7 Agustus 2021, persiapan alih kelola WK Rokan telah mencapai 99,5 persen, seluruh tahapan dari 9 program transisi, telah dilaksanakan," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip kumparan, Minggu (8/8).
Blok Rokan dengan luas wilayah kerja sebesar 6.264 km2 memiliki 115 lapangan dan dalam perjalanan panjangnya berkontribusi sebesar 46 persen terhadap produksi minyak nasional. Blok ini pernah mengalami masa keemasan dengan produksi minyak di atas 600 ribu barel per hari dari 1970 sampai 2003.
Meski produksi mulai menurun, Blok Rokan tetap menjadi tulang punggung produksi minyak nasional dan masih merupakan penyumbang produksi minyak terbesar nomor 2 secara nasional dengan produksi di tahun 2020 sebesar 174 ribu barel dan target 2021 sebesar 165 ribu barel. Saat ini Blok Rokan berkontribusi sekitar 23 persen dari produksi nasional.
ADVERTISEMENT