Collection Pertamina- Pertamina Hulu Rokan

Blok Rokan Masih Menjadi Tumpuan

26 September 2022 16:26 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rig PDSI, Bekasap, Lapangan Duri, Blok Rokan, Riau, Selasa (8/8/2022).  Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rig PDSI, Bekasap, Lapangan Duri, Blok Rokan, Riau, Selasa (8/8/2022). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Senin, 9 Agustus 2021, pukul 00.00 WIB, adalah titik sejarah dicatatkan industri hulu migas nasional, yaitu alih kelola blok migas primadona bernama Blok Rokan. Ditemukan 80 tahun silam pada 1941 oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Chevron Pacific Indonesia (CPI), blok ini mulai berproduksi sejak awal 1952.
ADVERTISEMENT
Kini, sudah satu tahun Blok Rokan dikelola langsung PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Rokan, anak usaha dari Pertamina Hulu Energi (PHE) yang merupakan subholding upstream (hulu) migas Pertamina. Bagaimana kondisinya?
Membuka catatan SKK Migas, sejak pertama berproduksi pada 1952 hingga Agustus 2021, minyak yang diproduksi dari Blok Rokan ini mencapai sekitar 11,69 miliar barel atau setara 46 persen dari produksi nasional. Artinya, tanpa kontribusi Blok Rokan, semakin besar impor minyak mentah yang dilakukan Indonesia.
Karena begitu strategisnya Blok Rokan, menjaga kejayaan produksi merupakan hal utama. SKK Migas mengatakan strategi dalam pengelolaan Blok Rokan pada masa transisi untuk jangka pendek pada 2021 adalah mempertahankan produksi.
Kemudian untuk periode 2022-2025 adalah upaya peningkatan produksi dengan investasi yang signifikan, termasuk melalui chemical enchanced oil recovery (EOR) di Lapangan Minas.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PHR, Jaffee A. Suardin, mengatakan saat perusahaan menerima alih kelola Blok Rokan setahun lalu dari tangan Chevron, produksi minyaknya 158 ribu barel per hari (bph). Dengan melakukan 370 pengeboran sumur baru dalam kurun satu tahun pasca alih kelola, kini produksi bisa naik ke 161 ribu bph.
“Kalau kita enggak ngapa-ngapain, produksinya akan terus turun ke 120 ribu bph. Pun dengan kalau cuma andalkan sumur yang ada, maksimal produksi hanya 142 ribu bph. Makanya kami tambahkan banyak drilling baru, jadi sekarang produksi 161 ribu bph,” kata dia di kantor Pertamina Hulu Rokan di Rumbai, Riau, Minggu (7/8) malam.
Jaffee menyebut, setahun sebelum alih kelola, pengeboran di blok ini hanya rata-rata 105 pengeboran. Saat Pertamina masuk, pengeboran meningkat menjadi 370 sumur. Selama itu pula, ada 15 ribu kegiatan work over dan well intervention well services.
ADVERTISEMENT
Aktivitas juga meningkat. Saat alih kelola, hanya ada 9 rig pengeboran. Namun saat ini sudah mencapai 22 rig dengan target akhir tahun 27 rig. Pun dengan work over well services yang saat alih kelola dilakukan hanya ada 25 rig, kini sudah mencapai 39 rig dengan target akhir tahun 52 rig.
Pekerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengontrol keran pipa produksi yang berasal dari sumur menuju stasiun pengumpul minyak mentah Central Gathering Station (CGS) 10 Field Duri, Blok Rokan, Bengkalis, Riau. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Dalam satu tahun terakhir, produksi rata-rata minyak Blok Rokan menyumbang sepertiga persen produksi hulu migas Pertamina dan seperempat produksi nasional. Sementara setoran pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp 30 triliun.
Bukan tanpa tantangan. Dalam setahun terakhir berbagai rintangan harus dihadapi agar Blok Rokan tetap bisa menjadi tulang punggung industri migas nasional. Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Budiman Parhusip, mengatakan pekerjaan paling besar dari blok ini adalah menahan laju penurunan. Sebab karakteristik sumur yang sudah tua dan secara hukum alam, produksinya akan terus turun.
ADVERTISEMENT
Blok Rokan yang pernah memproduksi minyak di atas 1 juta barel per hari di masa kejayaannya, laju penurunan produksi alamiahnya mencapai 26 persen per tahun. Tak hanya Rokan, sumur dari blok lain yang di bawah PHE juga menghadapi tantangan penurunan produksi alamiah dari sumur-sumur tua.
Namun tantangan ini untungnya bisa teratasi. Setidaknya dalam satu tahun produksi Blok Rokan berhasil meningkat. Menurut Budiman, hal tersebut tidak lepas dari andil para perwira Pertamina di ratusan sumur yang ada di Blok Rokan.
Para pekerja ini bekerja 24 jam untuk mencari sumber minyak baru agar ketahanan energi nasional terjamin. Budiman menjelaskan, di subholding hulu migas, total produksi minyak Pertamina dari dalam dan luar negeri mencapai 517 ribu bph per akhir 2021 dengan sumbangan domestik 147 ribu bph.
Jumlah sumur baru per bulan yang berhasil dibor di Blok Rokan. Foto: kumparan
"Kontribusi Blok Rokan paling besar. Jadi berbanggalah, Anda adalah sumber daya manusia, perwira Pertamina yang punya kontribusi paling besar,” kata Budiman dalam syukuran 1 tahun alih kelola Blok Rokan di hadapan para perwira Pertamina berbagai lapangan di Widuri Club, Lapangan Duri, Blok Rokan, Riau, Senin (8/8).
ADVERTISEMENT
Operasi Blok Rokan saat ini didukung lebih dari 25.000 pekerja, di mana mayoritas merupakan warga lokal Riau, baik itu pegawai PHR maupun pegawai mitra kerja.
Awal Agustus, sebanyak 53 putra-putri asal Riau secara resmi bergabung dengan PHR di Blok Rokan.
Tahun 2022, PHR menargetkan pengeboran 400-500 sumur baru di Blok Rokan. Ratusan sumur itu disiapkan untuk menjaga laju produksi minyak agar tak turun. Modal yang dikucurkan tak sedikit.
Dari hitungan PHR, rata-rata biaya pengeboran satu sumur mulai USD 600 ribu hingga USD 2 juta. Jika dirupiahkan dengan kurs Rp 15.000 per USD, sekitar Rp 9 miliar hingga Rp 30 miliar per sumurnya. Jika dikalikan 500 sumur, bisa mencapai Rp 15 triliun.
ADVERTISEMENT
Tak hanya butuh modal besar, proses untuk bisa mengebor satu dari 400-500 sumur ini juga membutuhkan waktu yang lama. Dimulai dari pembebasan lahan sekitar 40 hari hingga mulai memasang alat pengeboran dan siap beroperasi.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan produksi minyak di Blok Rokan akan terus meningkat. Sehingga, Legenda Blok Rokan bukan hanya tinggal cerita, tapi akan terus ada dan tetap menjadi tumpuan industri migas Indonesia.
Produksi dan Cadangan Blok Rokan. Foto: kumparan
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten