Blok Rokan Resmi Diambil Pertamina, Produksinya Terus Turun Karena Sumur Tua

9 Agustus 2021 12:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
Pipa minyak di Blok Rokan, Riau. Foto: SKK Migas
zoom-in-whitePerbesar
Pipa minyak di Blok Rokan, Riau. Foto: SKK Migas
ADVERTISEMENT
Blok Rokan di Riau resmi kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi hari ini. Pengelolaannya kini dipegang secara penuh setelah dikuasai PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) selama 97 tahun.
ADVERTISEMENT
Sebagai ladang minyak terbesar di Indonesia, Blok Rokan pernah mengalami masa kejayaan. Pada tahun 60-an, produksi minyaknya mencapai 1 juta barel per hari. Setelah dikuras puluhan tahun, produksi Blok Rokan pun terus terkikis karena sumur yang menua.
Berdasarkan catatan Satuan SKK Migas, PT Chevron Pacific Indonesia yang mendapatkan target lifting (produksi minyak siap jual) paling besar dalam APBN 2018 untuk Blok Rokan hanya berhasil memproduksi 207.148 barel per hari (bph), atau 97 persen dari target 213.551 bph pada semester I 2018.
Realisasi pada semester I 2018 itu membuat posisi Rokan disalip Blok Cepu. Lifting minyak bumi Blok Cepu dari Mobil Cepu Ltd saat itu menduduki nomor satu dengan lifting sebesar 209.922 bph atau sekitar 102,4 persen dari target APBN 2018 sebesar 205.000.
ADVERTISEMENT
Disalipnya posisi lifting Blok Rokan oleh Blok Cepu masih berlanjut hingga saat ini. Berdasarkan data terbaru SKK Migas per 30 Juni 2021, realisasi lifting Blok Rokan hanya 160.646 bph atau baru 97,4 persen dari target APBN 2021 sebesar 165.000 bph.
Pada periode yang sama, Blok Cepu masih menduduki urutan pertama lifting minyak di Indonesia. Realisasinya mencapai 208.936 bph atau 95,4 persen dari target APBN 2021 sebesar 219.000 bph.

Pertamina Ngebor 661 Sumur Agar Produksi Blok Rokan Tak Anjlok

Setelah mendapatkan Blok Rokan dalam genggaman, Pertamina harus kerja keras mengebor sumur-sumur baru dan mengoptimalkan sumur lama dengan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR). Teknologi EOR sebelumnya sudah digunakan Chevron di blok ini karena kondisi sumur yang sudah berumur.
ADVERTISEMENT
Hingga akhir tahun 2021, PHR merencanakan pengeboran 161 sumur baru, termasuk sisa sumur dari komitmen operator sebelumnya. Untuk tahun depan, PHR merencanakan pengeboran kurang lebih sebanyak 500 sumur baru.
Ilustrasi kilang minyak Pertamina Blok Rokan. Foto: Pertamina
Komitmen ini merupakan komitmen investasi dan jumlah sumur terbesar di antara WK migas lain di Indonesia. Kegiatan pengeboran tersebut akan didukung dengan penyiapan tambahan 10 rig pemboran sehingga secara total tersedia 16 rig pemboran serta 29 rig untuk kegiatan Workover & Well Service yang merupakan mirroring dari kontrak sebelumnya.
Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury yang mewakili Menteri BUMN Erick Thohir, berharap Pertamina minimal bisa mempertahankan produksi Blok Rokan saat ini di tengah kondisi sumur yang sudah tua.
"Kita harapkan tingkat produksi di Rokan bisa dipertahankan di level yang saat ini dalam kondisi sumur yang sudah tidak lagi muda. Ini menjadi satu tantangan sendiri dan ke depannya akan cukup banyak pengeboran," ujar Pahala dalam sambutan serah terima Blok Rokan, Minggu (8/8) malam.
ADVERTISEMENT