BNI Patok Pertumbuhan Laba 17 Persen, Melonjak dari Tahun Ini

26 November 2019 18:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RDP Komisi XI DPR RI dengan Bank BNI, Selasa (26/11/2019). Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
RDP Komisi XI DPR RI dengan Bank BNI, Selasa (26/11/2019). Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menargetkan laba bersih bisa tumbuh hingga 17 persen di tahun depan. Bank pelat merah ini juga tetap memandang positif kinerja perusahaan di tengah ketidakpastian dan perlambatan ekonomi global.
ADVERTISEMENT
"Untuk pertumbuhan laba bersih sendiri target 15-17 persen tahun 2020,” ujar Direktur Utama BNI Achmad Baiquni di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Selasa (26/11).
Selain itu, pihaknya juga membidik penyaluran kredit dapat tumbuh di kisaran 11-13 persen secara tahunan. Angka ini sedikit lebih tinggi dari proyeksi penyaluran kredit BNI selama tahun ini yang diperkirakan hingga 13 persen.
Sementara untuk rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) diperkirakan akan berada di rentang 1,8-2 persen pada 2020, relatif sama seperti tahun ini di bawah 2 persen.
Jajaran direksi BNI pada Paparan Kinerja BNI Kuartal III - 2019, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Foto: Helmi Afandi/kumparan
Adapun pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) ditargetkan tumbuh 12-14 persen di tahun depan, juga sama seperti tahun ini.
Sebagai informasi, BNI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 12 triliun di kuartal III 2019. Jumlah itu naik 4,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Komisi XI DPR RI pun mengkritisi target laba bersih BNI hingga 17 persen di 2020. Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDIP, Indah Kurnia bahkan menilai target BNI itu terlalu ambisius.
“Kalau dilihat, sampai kuartal III 2019 saja labanya cuma tumbuh sekitar 4 persen ini. Kalau tahun depan 15-17 persen apa enggak ketinggian, Pak?” katanya.
Merespons hal tersebut, Baiquni mengatakan, pihaknya akan terus memperkuat kapabilitas dan mendukung ekspansi bisnis. Tak hanya itu, perseroan juga akan fokus membangun bisnis digital yang berkualitas.
“Kita akan memperkuat kapabilitas manajemen risiko untuk mendukung ekspansi bisnis dan pertumbuhan bisnis digital yang berkualitas,” tambahnya.