BNI Pertimbangkan Naikkan Suku Bunga Usai BI7DRR Sentuh 3,75 Persen

23 Agustus 2022 16:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut BNI, Royke Tumilaar. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirut BNI, Royke Tumilaar. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 22-23 Agustus 2022 memutuskan untuk menaikkan suku bunga BI7DRR sebesar 25 bps menjadi 3,75 persen. Merespons hal tersebut, perbankan pun masih menghitung ulang untuk menaikkan suku bunganya.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang masih mempertimbangkan adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI. Perseroan menyebut, tidak akan langsung menaikkan suku bunga perbankan saat BI7DRR ditetapkan naik.
“Tidak mungkin kami langsung menaikkan suku bunga, dipertimbangkan iya,” ujar Direktur BNI Royke Tumilaar kepada kumparan, Selasa (23/8).
Roy mengatakan ada beberapa pertimbangan oleh manajemen BNI sebelum menaikkan suku bunga. Ia juga belum memastikan kapan kenaikan suku akan diputuskan di akhir Agustus ini.
“Banyak faktor yang lain yang kami jadikan pertimbangan, salah satunya kondisi likuiditas di pasar. Belum tentu (pertimbangannya sampai akhir 31 Agustus),” sambungnya.
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut keputusan kenaikan suku bunga 25 bps menjadi 3,75 persen ini adalah langkah pre-emptive dan forward looking untuk memitigasi risiko peningkatan inflasi inti dan ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi dan inflasi volatile food.
ADVERTISEMENT
Menurut Perry, kenaikan suku bunga ini memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah pertumbuhan ekonomi domestik yang semakin kuat.