BNI Proyeksi Penyaluran Kredit Tahun Ini Hanya Tumbuh 2-4 Persen

19 Mei 2020 19:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nasabah sedang bertransaksi di Kantor BNI Tokyo pada Selasa (24/3). Foto: BNI
zoom-in-whitePerbesar
Nasabah sedang bertransaksi di Kantor BNI Tokyo pada Selasa (24/3). Foto: BNI
ADVERTISEMENT
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan kredit hingga akhir tahun 2020 menjadi hanya 2 hingga persen.
ADVERTISEMENT
Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah BNI, Tambok P. Setyawati, mengatakan sebelumnya BNI menargetkan kredit bisa tumbuh 10-12 persen untuk tahun ini.
"Memang saat ini kami benar-benar fokus dalam menghadapi situasi ini dengan melakukan perbaikan kualitas aset," kata Tambok dalam konferensi pers virtual, Selasa (19/5).
Tambok mengatakan dengan kondisi saat ini, BNI akan lebih selektif menyalurkan kredit baru kepada nasabah. Apalagi pada sektor yang ditengarai paling terdampak pandemi COVID-19.
Meski demikian, Tambok mengatakan di tengah situasi pandemi yang sulit, sejatinya masih ada sektor-sektor yang potensial. Untuk segmen korporasi misalnya, beberapa sektor cukup prospektif.
Misalnya sektor teknologi informasi, telekomunikasi, consumer goods, dan industri hilir perkebunan, sanitasi serta industri makanan dan minuman.
ADVERTISEMENT
"Pada semester kedua, penyaluran pinjaman dilakukan secara selektif dan kami fokus pada perbaikan kinerja, tentunya yang bergerak di sektor terdampak Covid-19, hal ini berlaku untuk semua segmen," ujarnya.
Sementara untuk kredit segmen menengah, Tambok mengatakan pihaknya memang tengah memberikan perhatian khusus untuk kualitas kreditnya.
Sedangkan untuk segmen kecil, dia memproyeksikan bakal terjadi perlambatan. Untuk itu saat ini pihaknya tengah melakukan upaya perbaikan kualitas kredit salah satunya dengan restrukturisasi.
"Kredit kecil diproyeksikan akan perlambatan di semester II 2020 dengan fokus utama perbaikan kualitas kredit dengan dilakukan insentif," ujarnya.
Seorang teller PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menghitung uang pecahan Rp100 ribu di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Kamis (19/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Adapun pada akhir kuartal I 2020, penyaluran kredit BNI tumbuh 11,2 persen year on year (yoy), yaitu dari Rp 521,35 triliun pada kuartal I 2019 menjadi Rp 579,60 triliun pada kuartal I 2020. Jika dibandingkan akhir tahun 2019, kredit BNI tumbuh 4,1 persen year to date (ytd).
ADVERTISEMENT
Peningkatan pinjaman ditopang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 10,4 persen yoy, yaitu dari Rp 575,75 triliun pada kuartal I 2019 menjadi Rp 635,75 triliun pada kuartal I 2020.
Dengan pertumbuhan DPK yang baik ini, BNI memiliki likuiditas yang sehat di mana loan to deposit ratio (LDR) BNI pada kuartal I 2020 tercatat sebesar 92,3 persen.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!