BNI Sebut Kantor Cabang Luar Negeri Tumbuh Positif

22 Januari 2020 18:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers Analyst Meeting 2019 BNI di Jakarta, Rabu (22/1/2020). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Analyst Meeting 2019 BNI di Jakarta, Rabu (22/1/2020). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kinerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) sepanjang 2019 turut disokong oleh kantor-kantor BNI cabang luar negeri. Bisnis Penyaluran Kredit atau pelayanan digital yang membuahkan Fee Based Income (FBI) yang dihimpun kantor-kantor BNI cabang luar negeri, diklaim memberikan kontribusi yang signifikan terhadap bisnis BNI secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
“Bisnis internasional BNI menyumbangkan penyaluran kredit yang tumbuh menjadi Rp 41,65 triliun, plus setoran FBI yang menyumbangkan 27,4 persen dari total non interest income BNI,” ungkap Direktur Keuangan BNI Ario Bimo di Wisma BNI 46, Jakarta, Rabu (22/1).
Pegawai memberikan penjelasan kepada nasabah di Kantor Bank Negara Indonesia (BNI) cabang Seoul, Korea Selatan. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Menurut Ario, bisnis internasional BNI menjadi unsur pembeda utama antara BNI dengan bank-bank yang berbasis pada pembiayaan korporat lain di Indonesia. Sebab, BNI tidak hanya merupakan bank korporat yang melayani nasabah lokal, melainkan juga nasabah lokal yang beranjak menjadi pebisnis global.
Dari seluruh nasabah korporat BNI, sebanyak 15 hingga 25 persen diantaranya adalah para pebisnis global. Untuk itu, keberadaan kantor BNI Cabang luar negeri diperlukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi para nasabah BNI yang bermain global. “Dengan demikian keberadaan kantor BNI cabang luar negeri adalah to follow the customer and follow the trade,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, adanya kantor cabang luar negeri juga memberikan dampak positif bagi Indonesia karena memfasilitasi perolehan devisa. Kantor-kantor BNI cabang luar negeri tersebut telah mencatatkan profit, sehingga terdapat sumber devisa baru untuk Indonesia yaitu pajak.
Kantor BNI Hong Kong. Foto: Jafrianto/kumparan
Kapabilitas kantor BNI cabang luar negeri juga dapat menyalurkan kredit kepada para eksportir Indonesia, sehingga ada kepastian devisa yang dihasilkan dari perdagangan luar negeri tersebut.
Pertumbuhan Compounded Annual Growth Rate (CAGR) aset untuk cabang luar negeri pada periode 2014-2019 mencapai 20,6 persen per tahun. Pada periode yang sama, kredit yang disalurkan pun tumbuh CAGR 30,7 persen per tahun, dan pertumbuhan CAGR FBI tercatat sebesar 8,6 persen per tahun.
Pada 5 tahun terakhir ini, kantor-kantor BNI cabang luar negeri mencatat pertumbuhan laba sebelum pajak (EBT) sebesar 45,5 persen per tahun. Kredit yang disalurkan melalui kantor BNI cabang luar negeri tumbuh 9,9 persen year on year (yoy) yaitu dari Rp 38,59 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp 42,39 triliun pada akhir tahun 2019.
ADVERTISEMENT
“Terkait dengan funding, kantor-kantor BNI cabang luar negeri juga semakin mandiri karena ketergantungan pendanaan dari kantor pusat semakin menurun. Sebelum tahun 2014, 80 persen sumber pendanaan kantor BNI cabang luar negeri masih berasal dari kantor pusat di Jakarta. Tapi pada 2019, tinggal 40 persen,” tandasnya.